Jumat, 03 Januari 2020

Batalkah Shalat Yang Tidak Khusyu dan Tidak Sempurna | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) | Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.


๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ

๐Ÿ‡ง ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡น ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฑ ๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ญ  ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ญ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฑ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡น  
๐Ÿ‡พ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ ๐Ÿ‡ฌ  ๐Ÿ‡น ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฐ  
๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ญ ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡พ ๐Ÿ‡บ  ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ณ  
๐Ÿ‡น ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฐ  ๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡ช ๐Ÿ‡ฒ ๐Ÿ‡ต ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ท ๐Ÿ‡ณ ๐Ÿ‡ฆ 

๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/4/I/20/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF)_
Rubrik: _quantumfiqihibadah_

๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌

Konsultasi Syariah & Fiqih No. *335 -  Batalkah Shalat Yang Tidak Khusyu dan Tidak Sempurna*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
๐Ÿ“Ÿ Pak ustaz, kl solat blm khusyu dan cara sholat nya mssih blm bener apakah d terima. Seperti blm khusyu dan suka lupa bacaan nya pas sholat

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh saudara *M. D. Andi* (+628972011726) dari Palembang pada _2 Januari 2020_

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
๐ŸŽช Kalau belum khusyu, tetap diterima Allah Al-Hasib. Kalau belum bener, belum benernya kayak gimana dulu? Sebab ada namanya belum bener yang bikin batal shalat dan ada yang sekadar mengurangi nilai shalat. 

๐ŸŒธ Bersamaan dengan itu, nilai shalat kita juga sesuai kekhusyu'an kita. Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุฅِู†َّ ุงู„ุฑَّุฌُู„َ ู„َูŠَู†ْุตَุฑِูُ ูˆَู…َุง ูƒُุชِุจَ ู„َู‡ُ ุฅِู„ุงَّ ุนُุดْุฑُ ุตَู„ุงَุชِู‡ِ ุชُุณْุนُู‡َุง ุซُู…ُู†ُู‡َุง ุณُุจُุนُู‡َุง ุณُุฏُุณُู‡َุง ุฎُู…ُุณُู‡َุง ุฑُุจُุนُู‡َุง ุซُู„ُุซُู‡َุง ู†ِุตْูُู‡َุง
_"Ketika seseorang selesai dari shalatnya, tsawab yang dia dapatkan hanya 1/10 shalatnya, atau 1/9 atau 1/8 atau 1/7 atau 1/6 atau 1/5 atau ¼ atau 1/3, atau setengahnya."_ *[Sunan Abu Dawud no. 796]*

๐Ÿ’Ž Apakah shalat itu hanya sah jika khusyu' saja dan tidak sah jika tidak khusyu'? Problemnya, pertanyaan ini tidak ada jawabannya dalam Al-Quran maupun As-Sunnah secara sharih (lugas). Meski ada segolongan ulama Salaf yang menghukumi khusyu' sebagai syarat sah shalat. Seperti Imam Al-Ghazali dan Imam Ibnu Taimiyah. 

๐Ÿ› Namun, jumhur ulama berpandangan khusyu’ bukan syarat sah shalat atau rukunnya, hanya sunnah dalam shalat. Jika tidak ada khusyu’ di dalam shalat, maka tidak ada kewajiban menggantinya (mengqadla) atau mengulanginya. Dalilnya hadits di atas dan realita bahwa Rasulullah memerintahkan orang yang lupa dalam shalat untuk sujud sahwi karena meninggalkan perkara-perkara tertentu dan tidak memerintahkan untuk mengulang.

๐Ÿ“œ Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat orang yang tidak sempurna shalatnya dan tidak thuma’ninah dalam melaksanakannya, beliau menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya, beliaupun bersabda, 
ุฅِุฐَ ู‚ُู…ْุชَ ุฅِู„َู‰ ุงู„َّุตَّู„ุงَุฉِ ูَุฃَุณْุจِุบِ ุงู„ْูˆُุถُูˆْุกَ ุซُู…َّ ุงุณْุชَู‚ْุจِู„ِ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉَ ูَูƒَุจِّุฑْ ุซُู…َّ ุงู‚ْุฑَุงْ ู…َุงุชَูŠَุณَّุฑَ ู…َุนَูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ุซُู…َّ ุงุฑْูƒَุนْ ุญَุชَّู‰ ุชَุทْู…َุฆِู†َّ ุฑَุงูƒِุนًุง ุซُู…َّ ุงุฑْูَุน ุญَุชَّู‰ ุชَุนْุชَุฏِู„َ ู‚َุงุฆِู…ًุง ุซُู…َّ ุงุณْุฌُุฏْ ุญَุชَّู‰ ุชَุทْู…َุฆِู†َّ ุณَุงุฌِุฏًุง ุซُู…َّ ุงุฑْูَุนْ ุญَุชَّู‰ ุชَุทْู…َุฆِู†َّ ุฌَุงู„ِุณًุง ุซُู…َّ ุงูْุนَู„ْ ุฐَู„ِูƒَ ูِูŠ ุตَู„ุงَุชِูƒَ ูƒُู„ِّู‡َุง
_“Jika engkau hendak mendirikan shalat, sempurnakanlah wudhu, lalu berdirilah menghadap kiblat kemudian bertakbirlah (takbiratul ihram), lalu bacalah ayat-ayat Al-Qur’an yang mudah bagimu, kemudian ruku’lah sampai engkau tenang dalam posisi ruku, lalu bangkitlah (berdiri dari ruku’) sampai engkau berdiri tegak, kemudian sujudlah sampai engkau tenang dalam posisi sujud, lalu bangkitlah (dari sujud) sampai engkau tenang dalam posisi duduk. Kemudian, lakukan itu semua dalam semua shalatmu”._ *[Shahih Al-Bukhari]*

๐Ÿฉ Yang menjadi kewajiban dalam shalat adalah thuma'ninah (tenang dan perlahan agar sempurna) dalam setiap rukun shalat. Walau mengulang shalat wajib memang ada dalil yang membolehkannya, namun penyebabnya bukan semata-mata karena perasaan kurang sempurna khusyu'nya.

๐Ÿ“บ Dijelaskan oleh Syaikh Bin Baz, 
ุฃู…ุง ุฅุฐุง ูƒุงู† ูŠุทู…ุฆู† ููŠู‡ุง ، ูˆู„ูƒู† ู‚ุฏ ุชุนุชุฑูŠู‡ ุจุนุถ ุงู„ู‡ูˆุงุฌุณ ูˆุจุนุถ ุงู„ู†ุณูŠุงู† ู‡ุฐุง ู„ุง ูŠุจุทู„ ุงู„ุตู„ุงุฉ ، ู„ูƒู† ู„ูŠุณ ู„ู‡ ู…ู† ุตู„ุงุชู‡ ุฅู„ุง ู…ุง ุนู‚ู„ ู…ู†ู‡ุง ูˆู…ุง ุฎุดุน ููŠู‡ ูˆุฃู‚ุจู„ ุนู„ูŠู‡ ูŠูƒูˆู† ู„ู‡ ุซูˆุงุจ ุฐู„ูƒ ، ูˆู…ุง ูุฑุท ููŠู‡ ูŠููˆุชู‡ ุซูˆุงุจู‡ ، ููŠู†ุจุบูŠ ู„ู„ุนุจุฏ ุฃู† ูŠُู‚ุจู„ ุนู„ู‰ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆูŠุทู…ุฆู† ููŠู‡ุง ูˆูŠุฎุดุน ููŠู‡ุง ู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ุญุชู‰ ูŠูƒู…ู„ ุซูˆุงุจู‡ ، ูˆู„ูƒู† ู„ุง ุชุจุทู„ ุฅู„ุง ุฅุฐุง ุฃุฎู„ ุจุงู„ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ู…ุซู„ ุฅุฐุง ุฑูƒุน ุฑูƒูˆุนุงً ู„ูŠุณ ููŠู‡ ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ููŠุนุฌู„ ูˆู„ุง ุชุฎุดุน ุงู„ุฃุนุถุงุก ، ูˆุงู„ูˆุงุฌุจ ุฃู† ูŠุทู…ุฆู† ุญุชู‰ ูŠุฑุฌุน ูƒู„ ูู‚ุงุฑ ุฅู„ู‰ ู…ูƒุงู†ู‡ ، ูˆุญุชู‰ ูŠุชู…ูƒู† ู…ู† ู‚ูˆู„: ุณุจุญุงู† ุฑุจูŠ ุงู„ุนุธูŠู… ููŠ ุงู„ุฑูƒูˆุน ูˆู…ู† ู‚ูˆู„ : ุณุจุญุงู† ุฑุจูŠ ุงู„ุฃุนู„ู‰ ููŠ ุงู„ุณุฌูˆุฏ ، ูˆุญุชู‰ ูŠุชู…ูƒู† ู…ู† ู‚ูˆู„ : ุฑุจู†ุง ูˆู„ูƒ ุงู„ุญู…ุฏ ، ุฅู„ู‰ ุขุฎุฑู‡ ุจุนุฏ ุงู„ุฑูุน ู…ู† ุงู„ุฑูƒูˆุน ، ูˆุญุชู‰ ูŠุชู…ูƒู† ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ : ุฑุจ ุงุบูุฑ ู„ูŠ ، ู‡ุฐุง ู„ุงุจุฏ ู…ู†ู‡ .
"Kalau kekhusyu'an hilang sampai hingga (bagaikan buruk) mematuk dalam shalat (gerakannya sangat cepat) dan tidak ada thuma’ninah, maka shalatnya batal. Akan tetapi jika shalatnya tenang, namun kadang dihinggapi perasaan atau sedikit lupa, maka hal ini tidak membatalkan shalat. Akan tetapi dia tidak mendapatkan (tsawab) kecuali apa yang dia sadar, waktu khusyu dan kehadiran qalbu. Dia akan mendapatkan tsawab (sebatas) itu, sedangkan bagian yang dia lalai, tsawabnya hilang. Seharusnya bagi seorang hamba menghadirkan qalbunya dengan total, thuma’ninah dan khusyu di dalamnya hanya karena Allah agar meraih tsawab yang sempurna. Jadi (kalau ada sedikit ketidakkhusyu'an) tidak membatalkan shalat kecuali apabila ada cacat dalam thuma’ninah, seperti kalau ruku tidak tuma’ninah, tergesa-gesa dan anggota badannya tidak tenang." *[Fatawa Nur 'Ala Ad-Darbi 2/774]*

๐Ÿ“ฆ Jadi terus aja shalat ya. Kalau ada yang kelupaan dari rukun shalat, sujud sahwi. Kalau sekadar lupa bacaan selain Al Fatihah, ga pake sujud sahwi. Lakukan aja shalat sebanyak-banyaknya, nanti Allรขh yang bikin kita khusyu'. *Shalat hanya batal kalau kita tidak thuma'ninah.* 

๐Ÿ“ Dijawab oleh *UBER* (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“บ Follow aneka medsos kami di kontakk.com/@quantumfiqih

๐ŸŒธ Telah dibuka *GUDANG KITAB SUCI* menjual lebih dari 73 varian produk terbitan Al-Qur`an dengan stok melimpah. Kepoin Instagram @gudangkitabsucialquran atau langsung order via https://wa.me/6282140888638?text=Assalamu%27alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar