Jumat, 15 Oktober 2021

Amalan Ketika Khataman 30 Juz Al-Quran | Konsultasi Syari'ah & Fiqih (KASYAF) | Bahtsul Masail Taujih Tarjih Fatwa Khuthbah

Konsultasi Syari'ah & Fiqih (KASYAF) No. 
*414 - Amalan Ketika Khataman*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
☎️ apa yg biasanya dilakukan org2 kalo khatam qur'an..kulo mboten paham Niki mboten pakai nasi kuning ngoten tha ustadz๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ Alhmdulillah sejak saya punya mushaf Qur'an attadarus Jd mudah membaca qur an insyaa Allah dalam bulan ini saya khatam 2 lembar setelah shalat maghrib mawon ustadz..kalo biasanya tidak ada godaan syaiton bisa 4 lembaran..masih bau kencur ustadz..saya๐Ÿคญ Saya berbulan2 baru khatam ustadz๐Ÿฅบ

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Ibu *Tanti A.* (+62 857-3138-2404) dari Mojokerto pada 21 Agustus 2021 via WhatsApp tanpa editing

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
๐Ÿ•ฐ️ Sekadar info biar siap. Bahwa kalau kita memang ditaqdirkan Allah jadi orang istimewa dan kaya raya dunia-Akhirat maka Allah akan memaksa kita untuk beramal yang luar biasa, paksaan Allah bisa berupa musibah dan segala masalah, ketika itulah mau tidak mau kita harus meningkatkan ibadah. Jadi ayo kita tingkatkan ibadah kita sebelum kita dipaksa Allah. Saya sudah merasakan itu, maka saya tidak mau males-malesan ibadah karena takut dipaksa Allah lagi dengan musibah. Diantaranya saya membaca dua juz Al-Qur`an setiap hari. Sebaliknya, kalau kita ditaqdirkan Allah jadi orang yang biasa aja di Surga maupun di dunia, ya Allah ga akan memaksa kita untuk meningkatkan ibadah, akhirnya kita santai-santai doang sampai-sampai males ibadah, akhirnya begitu di kubur, nyesel.

๐Ÿ“œ Disampaikan oleh Ibnu ‘Abbas,
ู‚َุงู„َ ุฑَุฌُู„ٌ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฃَูŠُّ ุงู„ْุนَู…َู„ِ ุฃَุญَุจُّ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ู‚َุงู„َ ุงู„ْุญَุงู„ُّ ุงู„ْู…ُุฑْุชَุญِู„ُ ู‚َุงู„َ ูˆَู…َุง ุงู„ْุญَุงู„ُّ ุงู„ْู…ُุฑْุชَุญِู„ُ ู‚َุงู„َ ุงู„َّุฐِูŠ ูŠَุถْุฑِุจُ ู…ِู†ْ ุฃَูˆَّู„ِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ุฅِู„َู‰ ุขุฎِุฑِู‡ِ ูƒُู„َّู…َุง ุญَู„َّ ุงุฑْุชَุญَู„َ
Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, _“Al-Hall wa Al-Murtahil.”_ Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hall wa al-murtahil, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, _“Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.”_ *[Sunan At-Tirmidzi]*

ู‚َูˆْู„ُู‡ُ : ( ุงู„ْุญَุงู„ُّ ุงู„ْู…ُุฑْุชَุญِู„ُ ) ู‚َุงู„َ ุงู„ْุฌَุฒَุฑِูŠُّ ูِูŠ ุงู„ู†ِّู‡َุงูŠَุฉِ ู‡ُูˆَ ุงู„َّุฐِูŠ ูŠَุฎْุชِู…ُ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ุจِุชِู„َุงูˆَุชِู‡ِ ุซُู…َّ ูŠَูْุชَุชِุญُ ุงู„ุชِّู„َุงูˆَุฉَ ู…ِู†ْ ุฃَูˆَّู„ِู‡ِ ุดَุจَّู‡َู‡ُ ุจِุงู„ْู…ُุณَุงูِุฑِ ูŠَุจْู„ُุบُ ุงู„ْู…َู†ْุฒِู„َ ูَูŠَุญِู„ُّ ูِูŠู‡ِ ، ุซُู…َّ ูŠَูْุชَุชِุญُ ุณَูŠْุฑَู‡ُ ุฃَูŠْ ูŠَุจْุชَุฏِุฆُู‡ُ 
๐Ÿ“ป Diuraikan oleh Imam Al-Jazari dalam An-Nihayah fi Gharib Al-Hadits, al-hall wa al-murtahil ialah sebutan untuk orang yang membawa mengkhatamkan tilawah Al-Quran lalu mengulanginya dari awal lagi. Persis seperti traveller (musafir) yang tatkala sampai di suatu tempat istirahat di situ lalu tidak lama melanjutkan kembali perjalanannya.

ูˆَูƒَุฐَู„ِูƒَ ู‚ُุฑَّุงุกُ ู…َูƒَّุฉَ ุฅِุฐَุง ุฎَุชَู…ُูˆุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ุงุจْุชَุฏَุกُูˆุง ูˆَู‚َุฑَุกُูˆุง ุงู„ْูَุงุชِุญَุฉَ ูˆَุฎَู…ْุณَ ุขูŠَุงุชٍ ู…ِู†ْ ุฃَูˆَّู„ِ ุงู„ْุจَู‚َุฑَุฉِ ุฅِู„َู‰ ูˆَุฃُูˆู„َุฆِูƒَ ู‡ُู…ِ ุงู„ْู…ُูْู„ِุญُูˆู†َ ุซُู…َّ ูŠَู‚ْุทَุนُูˆู†َ ุงู„ْู‚ِุฑَุงุกَุฉَ ูˆَูŠُุณَู…ُّูˆู†َ ูَุงุนِู„َ ุฐَู„ِูƒَ ุงู„ْุญَุงู„َّ ุงู„ْู…ُุฑْุชَุญِู„َ ، ุฃَูŠْ ุฎَุชَู…َ ุงู„ู‚ُุฑْุขู†َ ، ูˆَุงุจْุชَุฏَุฃَ ุจِุฃَูˆَّู„ِู‡ِ ูˆَู„َู…ْ ูŠَูْุตِู„ْ ุจَูŠْู†َู‡ُู…َุง ุจِุฒَู…َุงู†ٍ ،
๐Ÿ“’ Dulu para Qari Makkah manakala usai mengkhatamkan Al-Quran mereka lanjut memulai dari awal lagi membaca Al-Fatihah dan lima ayat pertama surah Al-Baqarah hingga ayat yang berbunyi wa ulaika humul-muflihun, baru menghentikan bacaan. Mereka menyebut, demikianlah makna aplikatif sebutan Nabi Al-Hall wa Al-Murtahil. Yaitu mengkhatamkan Al-Quran lalu membaca awal surah tanpa terjeda waktu sedikitpun.

๐Ÿต️ Jadi amalan membaca Al-Qur`an adalah amalan istimewa luar biasa. Kita bisa bayangkan, Al-Qur`an seluruhnya adalah Kalamullah, firman Tuhan, omongannya Allah. Kita membaca ulang omongan-Nya berarti kita meniru omongan-Nya. Ketika omongan-Nya melekat dengan lisan kita karena terlalu sering kita baca maka bukan tidak mungkin lisan kita akan memiliki kekuatan hebat. 

๐Ÿก Jangankan menirukan firman-Nya, kita menyebut nama-Nya saja sudah mendapat berbagai perlindungan. Sebagaimana ketika kita mau masuk ke sebuah sistem pertahanan, misalnya istana kepresidenan, lalu kita dihalangi oleh sistem pertahanan di situ untuk masuk ke istana, lalu kita sampaikan, “Saya keluarga dekat Presiden.” Praktis kita bisa melenggang masuk. Begitu juga ketika kita sedang dicegat oleh sekawanan penjahat, lalu kita sebut, “Hei, jangan macam-macam ya, saya keluarga bos mafia.” Bayangkan! Baru sebut nama saja, kita sudah save banget. Bagaimana pula bila kita sebut nama Allah di hadapan makhluq-makhluq-Nya? Apalagi kita menirukan firman-Nya setiap detik tanpa putus. 

⛺ Kelak di Surga, ketika kita ingin naik ke Surga yang lebih tinggi, maka para malaikat penjaga gerbang Surga meminta kita menyebutkan sandi rahasia berupa ayat-ayat Allah yang kita hafal semasa di dunia. Sebagaimana ketika kita hendak memasuki sebuah ruang rahasia di dunia ini yang dijaga ketat dan kita baru bisa memasukinya hanya jika kita bisa menyebutkan sandi rahasia. Bagaimana, termotivasi untuk sebanyak-banyaknya dan sesering-seringnya membaca firman-firman Allah?

๐Ÿšš Nah, manakala kita banyak dan sering membaca Al-Qur`an, berarti kita sering dan banyak mengkhatamkannya. Setiap kali kita mengkhatamkannya sebanyak itu pula kita mendapatkan perhatian Allah spesial, Allah juga menurunkan sepasukan besar malaikat, Rasulullah bersabda,
ู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَ ุงู„ْู‚ُุฑْุฃูٓ†َ ุซُู…َّ ุฏَุนَุง، ุฃَู…َّู†َ ุนَู„َู‰ ุฏُุนَุงุฆِู‡ِ ุงَุฑْุจَุนَุฉُ ุงَู„َุงูِ ู…َู„ِูƒٍ  
“Barang siapa telah membaca Al-Qur’an (khatam) kemudian dia berdoa, maka ada 4 ribu malaikat yang mengaminkan doanya” *[Sunan Ad-Darimi]*
ุงِุฐَุง ุฎَุชَู…َ ุงู„ْุนَุจْุฏُ ุงู„ْู‚ُุฑْุฃูٓ†َ ุตَู„َّู‰ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุนِู†ْุฏَ ุฎَุชْู…ِู‡ِ ุณِุชُّูˆْู†َ ุงَู„ْูِ ู…َู„ِูƒٍ
“Apabila seorang hamba telah mengkhatamkan Al-Qur’an, maka akan hadir 60.000 malaikat yang membacakan istighfar untuknya saat khatam Al-Qur’an tersebut” *[Sunan Ad-Darimi]*

๐Ÿ—บ️ Imam An-Nawawi memaparkan, 
ูˆูŠู†ุจุบูŠ ุฃู† ูŠู„ุญّ ููŠ ุงู„ุฏุนุงุก ูˆุฃู† ูŠุฏุนูˆ ุจุงู„ุฃู…ูˆุฑ ุงู„ู…ู‡ู…ุฉ ูˆุฃู† ูŠูƒุซุฑ ููŠ ุฐู„ูƒ ููŠ ุตู„ุงุญ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูˆุตู„ุงุญ ุณู„ุทุงู†ู‡ู… ูˆุณุงุฆุฑ ูˆู„ุงุฉ ุฃู…ูˆุฑู‡ู…
“Hendaklah dia bersungguh-sungguh dalam bedoa dan mendoakan hal-hal yang penting serta memperbanyak doa untuk kebaikan kaum muslimin dan para pemimpin mereka.” *[At-Tibyรขn fรฎ Adรขb Hamalati Al-Qurรขn, Dar Al-Minhaj, halaman 184]*

๐Ÿงถ Maka dari itu, ketika kita usai membaca 30 juz, 114 surah, 6.666 ayat (menurut kalkulasi KH. Nawawi Banten dalam Nihayah Az-Zain), 323.671  huruf (menurut kalkulasi Ibnu ‘Abbas) atau 1.000.000 huruf (menurut kalkulasi ‘Umar bin Al-Khaththab), maka ketika itulah kita dianjurkan memperbanyak doa, doa apa saja, tidak harus doa yang teksnya tertera di mushaf-mushaf Al-Qur`an. Kenapa tidak harus itu? Karena teks-teks doa tersebut hanya sebagai opsi panduan saja, hanya pilihan saja, sebenarnya bebas doa apa saja. Namun, timbang bingung mau doa apa, baca saja teks panduan doa khatam di mushaf yang Anda pakai, lalu tambah dengan doa apa saja dengan bahasa Anda sendiri. 

ูˆุนู† ุงู„ุญูƒู… ุนู† ู…ุฌุงู‡ุฏ ู‚ุงู„: ุฅู†ู…ุง ุฏุนูˆู†ุงูƒ ุฃู†َّุง ุฃุฑุฏู†ุง ุฃู† ู†ุฎุชู… ุงู„ู‚ุฑุขู†، ูˆุฅู†ู‡ ุจู„ุบู†ุง ุฃู† ุงู„ุฏุนุงุก ูŠุณุชุฌุงุจ ุนู†ุฏ ุฎุชู… ุงู„ู‚ุฑุขู†، ู‚ุงู„: ูุฏุนَูˆุง ุจุฏุนูˆุงุช. 
๐ŸŽ’ Dan riwayat Al-Hikam dari Mujahid, beliau pernah mengatakan dalam majelis khatam Al-Qur`an kepada para hadirin, “Sesungguhnya kami mengundang Anda karena kami hendak mengkhatamkan Al-Qur`an, dan telah sampai kabar-kabar dari para pendahulu bahwa doa amat sangat mustajab ketika khatam Al-Qur`an.” Maka para hadirin juga ikut berdoa dengan doa-doa mereka masing-masing. *[Sunan Ad-Darimi 2/561]*

๐Ÿ‘” Secara terus terang Syaikh Prof. Dr. Isma’il Asy-Syarqawi Al-Azhari menyatakan memang tidak ada hadits shahih dari Nabi bahwa waktu khatam Al-Qur`an termasuk waktu mustajabah, namun,
ูˆููŠ ุจุนุถ ุงู„ุฑูˆุงูŠุงุช ุงู„ุตุญูŠุญุฉ: ูˆุฃู†ู‡ ูƒุงู† ูŠู‚ุงู„: ุฅู† ุงู„ุฑุญู…ุฉ ุชู†ุฒู„ ุนู†ุฏ ุฎุงุชู…ุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู†، ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู….
Dalam sebagian riwayat shahih, bahwa biasa dikatakan, “Sesungguhnya rahmah Allah turun ketika Al-Qur`an khatam dibaca.” *[https://www.alukah.net/sharia/0/55528/#ixzz750jDemTE]*

๐ŸŒŽ Syaikh Asy-Syarqawi juga mengingatkan, sekalipun tidak ada teks valid dari Nabi, bukan berarti waktu khatam Al-Qur`an sama sekali bukan waktu mustajabah, mengingat adanya hadits Ash-hab Al-Ghar (tiga orang yang terjebak di gua), jadi min bab at-tawassul bi al-a’mal ash-shalihah.

๐Ÿง€ Saya juga masih ingat dulu pernah diajar oleh salah satu ustadzah saya saat masih TPQ, bahwa sangat bagus bila hendak khatam maka kita puasa dulu, ketika puasa itulah kita tuntaskan bacaan kita hingga khatam. Ternyata memang ada ‘ibarahnya, Imam An-Nawawi menyatakan,
ุตุญ ุนู† ุจุนุถ ุงู„ุชุงุจุนูŠู† ุงู„ูƒูˆููŠูŠู† ุฃู†ู‡ู… ูƒุงู†ูˆุง ูŠุตุจุญูˆู† ุตูŠุงู…ًุง ุงู„ูŠูˆู… ุงู„ุฐูŠ ูŠุฎุชู…ูˆู† ููŠู‡.
“Memang valid informasi dari sebagian generasi Tabi’in yang tinggal di Kuffah bahwa mereka berpuasa pada hari ketika mengkhatamkan Al-Qur`an.” *[https://www.alukah.net/sharia/0/55528/#ixzz750hPv9sC]*

๐Ÿซ’ Dianjurkan juga mengumpulkan sebentar anggota keluarga atau siapa saja untuk ikut mengaminkan doa saat berdoa manakala khatam Al-Qur`an, sebagaimana diteladankan oleh Anas bin Malik, salah satu khadim (pembantu) Rasulullah,
 ูˆุนู† ุซุงุจุช ู‚ุงู„: ูƒุงู† ุฃู†ุณ ุฅุฐุง ุฎุชู… ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฌู…ุน ูˆู„ุฏู‡ ูˆุฃู‡ู„ ุจูŠุชู‡، ูุฏุนุง ู„ู‡ู…
Kabar dari Tsabit, adalah Anas bin Malik ketika khatam Al-Qur`an, dia kumpulkan anak-anaknya dan keluarga dekatnya, lalu berdoa untuk mereka. *[Sunan Ad-Darimi 2/560]*

๐Ÿ‰ Tradisi-tradisi keshalihan semacam ini sebenarnya amat sangat perlu dilestarikan, sebagaimana di kampung-kampung, kita masih biasa mendengar kabar ketika anak-anak TPQ khatam Al-Qur`an pertama kali, maka orang tuanya membuatkan hidangan dan jajanan untuk teman-temannya di TPQ kemudian didoai bersama-sama. 

๐Ÿšง Sebenarnya tidak hanya anak-anak TPQ, kita yang sudah tua-tua ini juga perlu membiasakan itu, baik itu kita khatam pertama kali, maupun khatam kesekian kalinya sepanjang usia kita. Bahkan bila one day two juz misalnya, sebagaimana saya rutinkan, berarti setiap bulan saya harusnya dua kali mengadakan seremonial khataman walaupun kecil-kecilan, sekadar makan bareng keluarga hang out di restoran mana gitu, tidak harus di TPQ atau di masjid.

๐Ÿ“ Dijawab oleh Mas *Jibril* (Haji Brilly) 
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“บ ๐Ÿ‡ง ๐Ÿ‡จ ๐Ÿ‡ถ ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ซ ๐Ÿ‡ฎ  (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan *nama dan kota domisili*. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.

๐Ÿ“บ Telah diterima donasi dari: (1) Mas *Dwi Y. F.* dari Probolinggo sebesar Rp 350.000,-; (2) Anda berikutnya.

Gawat! Kita Harus Punya Kendaraan Melintas Shirath | Konsultasi Syari'ah & Fiqih (KASYAF) | Bahtsul Masail Taujih Tarjih Fatwa Khutbah

Konsultasi Syari'ah & Fiqih (KASYAF) No. 
*415 - Gawat! Kita Harus Punya Kendaraan Melintas Shirath*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
๐Ÿ•ฐ️ Benarkah amal kita di dunia menjadi kendaraan kita untuk melewati shirath yang berada di atas jurang Neraka?

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Bapak *Eko Setiawan* (0822-8763-3259) dari Riau pada _22 Agustus 2021_ via WhatsApp dengan editing

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
๐Ÿšง Gambaran tentang jembatan Ash-Shirath dan orang-orang yang melintas di atasnya dapat disimak secara seksama dalam riwayat dari Ibnu Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan,
ูŠُูˆุถَุนُ ุงู„ุตِّุฑَุงุทُ ุนَู„َู‰ ุณَูˆَุงุกِ ุฌَู‡َู†َّู…َ ู…ِุซْู„َ ุญَุฏِّ ุงู„ุณَّูŠْูِ ุงู„ْู…ُุฑْู‡ِูِ ู…َุฏْุญَุถَุฉٌ ู…َุฒَู„َّุฉٌ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูƒَู„َุงู„ِูŠุจُ ู…ِู†ْ ู†َุงุฑٍ ูŠَุฎْุชَุทِูُ ุจِู‡َุง ูَู…ُู…ْุณِูƒٌ ูŠَู‡ْูˆِูŠ ูِูŠู‡َุง ูˆَู…َุตْุฑُูˆุนٌ؛ ูˆَู…ِู†ْู‡ُู…ْ ู…َู†ْ ูŠَู…ُุฑُّ ูƒَุงู„ْุจَุฑْู‚ِ ูَู„َุง ูŠَู†ْุดَุจُ ุฐَู„ِูƒَ ุฃَู†ْ ูŠَู†ْุฌُูˆَ ุซُู…َّ ูƒَุงู„ุฑِّูŠุญِ ูَู„َุง ูŠَู†ْุดَุจُ ุฐَู„ِูƒَ ุฃَู†ْ ูŠَู†ْุฌُูˆَ ุซُู…َّ ูƒَุฌَุฑْูŠِ ุงู„ْูَุฑَุณِ ุซُู…َّ ูƒَุณَุนْูŠِ ุงู„ุฑَّุฌُู„ِ ุซُู…َّ ูƒَุฑَู…َู„ِ ุงู„ุฑَّุฌُู„ِ ุซُู…َّ ูƒَู…َุดْูŠِ ุงู„ุฑَّุฌُู„ِ، ุซُู…َّ ูŠَูƒُูˆู†ُ ุขุฎِุฑُู‡ُู…ْ ุฅู†ْุณَุงู†ًุง ุฑَุฌُู„ٌ ู‚َุฏْ ู„َูˆَّุญَุชْู‡ُ ุงู„ู†َّุงุฑُ ูˆَู„َู‚ِูŠَ ูِูŠู‡َุง ุดَุฑًّุง ุซُู…َّ ูŠُุฏْุฎِู„ُู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ุจِูَุถْู„ِู‡ِ ูˆَูƒَุฑَู…ِู‡ِ ูˆَุฑَุญْู…َุชِู‡ِ   
_“Jembatan Ash-Shirath dipasangkan di tengah-tengah Jahannam seperti pedang tipis yang sangat tajam. Ia sebuah jembatan yang licin dan menggelincirkan. Di atasnya penuh besi-besi pengait dari api yang siap menyambar, mengait, dan menghempaskan ke Neraka. Di antara mereka ada orang yang melintas secepat petir. Dia berhasil selamat dan tak melekat (bergelantung) pada jembatan. Ada pula yang melintas secepat angin. Dia berhasil selamat dan tak melekat di atasnya. Ada pula yang melintas secepat kuda. Ada pula yang melintas seperti orang berlari. Ada pula yang melintas seperti orang berjalan cepat. Ada pula yang berjalan seperti orang berjalan normal. Dan manusia yang terakhir melintas adalah seorang laki-laki yang telah hangus terbakar api dan menghadapi kesulitan di atasnya, kemudian *dimasukkan Allah ke dalam Surga berkat karunia, kemuliaan, dan rahmat-Nya*.”_ *[Al-Mu’jam Al-Kabir li Ath-Thabrani]*

๐Ÿงถ Para tetua kita dulu sering mengajarkan, hewan qurban kita adalah tunggangan kita ketika melintasi shirath. Akhirnya ajaran tersebut menjadi ‘aqidah (keyakinan). Lantas oleh para content creator dikembangkan, “Segala amal akan mewujud menjadi kendaraan kita untuk meniti shirath.” Sampai-sampai ada youtuber yang memvisualisasikan bahwa amal baik membangun masjid akan berubah jadi kapal untuk melintasi shirath. Padahal ajaran tetua kita dulu itu lebih tepatnya bahasa kiasan, tapi oleh para influencer ditelan mentah-mentah lalu dijabarkan sesuai imajinasinya. Meskipun, memang ada nash-nash hadits yang agak-agak membenarkan, sekali lagi, agak, mungkin hanya 10 % pembenarannya.

๐Ÿ“’ Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani membawakan hadits yang dipastikan tidak valid dari Nabi,
ุนุธู…ูˆุง ุถุญุงูŠุงูƒู… ูุฅู†ู‡ุง ุนู„ู‰ ุงู„ุตุฑุงุท ู…ุทุงูŠุงูƒู… 
“Pilihlah yang besar hewan-hewan kurban kalian, karena sesungguhnya itu adalah tunggangan-tunggangan kalian nanti di atas shirath.” *[At-Talkhish Al-Habir no. 2364]* “Maknanya, Sesungguhnya hewan qurban itu akan menjadi tunggangan-tunggangan bagi orang yang berkurban, ada juga yang mengatakan, “Sesungguhnya itu akan memudahkan dalam melintas di atas jembatan shirath.”

๐Ÿ“œ ‘Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan, Nabi bersabda,
ูŠุฑุฏ ุงู„ู†ุงุณ ูƒู„ู‡ู… ุงู„ู†ุงุฑ ุซู… ูŠุตุฏุฑูˆู† ู…ู†ู‡ุง ุจุฃุนู…ุงู„ู‡ู… ูุฃูˆู„ู‡ู… ูƒู„ู…ุน ุงู„ุจุฑู‚, ุซู… ูƒู…ุฑ ุงู„ุฑูŠุญ, ุซู… ูƒุญุถุฑ ุงู„ูุฑุณ, ุซู… ูƒุงู„ุฑุงูƒุจ, ุซู… ูƒุดุฏ ุงู„ุฑุฌุงู„، ุซู… ูƒู…ุดูŠู‡ู…
_“Seluruh manusia mendatangi Neraka kemudian *mereka melintasinya dengan amal-amal mereka*, yang paling cepat adalah seperti kilatan petir, kemudian seperti hembusan angin, kemudian seperti larinya kuda, kemudian seperti penunggang (unta), kemudian seperti orang berlari, kemudian seperti orang berjalan biasa.”_ *[Al-Mustadrak li Al-Hakim 2/407]*

๐Ÿ“œ Hadits ini lebih dikuatkan lagi statusnya oleh hadits, 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ูˆَุชُุฑْุณَู„ُ ุงู„ْุฃَู…َุงู†َุฉُ ูˆَุงู„ุฑَّุญِู…ُ، ูَุชَู‚ُูˆู…َุงู†ِ ุฌَู†َุจَุชَูŠِ ุงู„ุตِّุฑَุงุทِ ูŠَู…ِูŠู†ًุง ูˆَุดِู…َุงู„ًุง، ูَูŠَู…ُุฑُّ ุฃَูˆَّู„ُูƒُู…ْ ูƒَุงู„ْุจَุฑْู‚ِ ” ู‚َุงู„َ: ู‚ُู„ْุชُ: ุจِุฃَุจِูŠ ุฃَู†ْุชَ ูˆَุฃُู…ِّูŠ ุฃَูŠُّ ุดَูŠْุกٍ ูƒَู…َุฑِّ ุงู„ْุจَุฑْู‚ِ؟ ู‚َุงู„َ: ” ุฃَู„َู…ْ ุชَุฑَูˆْุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ْุจَุฑْู‚ِ ูƒَูŠْูَ ูŠَู…ُุฑُّ ูˆَูŠَุฑْุฌِุนُ ูِูŠ ุทَุฑْูَุฉِ ุนَูŠْู†ٍ؟ ุซُู…َّ ูƒَู…َุฑِّ ุงู„ุฑِّูŠุญِ، ุซُู…َّ ูƒَู…َุฑِّ ุงู„ุทَّูŠْุฑِ، ูˆَุดَุฏِّ ุงู„ุฑِّุฌَุงู„ِ، ุชَุฌْุฑِูŠ ุจِู‡ِู…ْ ุฃَุนْู…َุงู„ُู‡ُู…ْ ูˆَู†َุจِูŠُّูƒُู…ْ ู‚َุงุฆِู…ٌ ุนَู„َู‰ ุงู„ุตِّุฑَุงุทِ ูŠَู‚ُูˆู„ُ: ุฑَุจِّ ุณَู„ِّู…ْ ุณَู„ِّู…ْ، ุญَุชَّู‰ ุชَุนْุฌِุฒَ ุฃَุนْู…َุงู„ُ ุงู„ْุนِุจَุงุฏِ، ุญَุชَّู‰ ูŠَุฌِูŠุกَ ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ูَู„َุง ูŠَุณْุชَุทِูŠุนُ ุงู„ุณَّูŠْุฑَ ุฅِู„َّุง ุฒَุญْูًุง “، ู‚َุงู„َ: «ูˆَูِูŠ ุญَุงูَุชَูŠِ ุงู„ุตِّุฑَุงุทِ ูƒَู„َุงู„ِูŠุจُ ู…ُุนَู„َّู‚َุฉٌ ู…َุฃْู…ُูˆุฑَุฉٌ ุจِุฃَุฎْุฐِ ู…َู†ِ ุงُู…ِุฑَุชْ ุจِู‡ِ، ูَู…َุฎْุฏُูˆุดٌ ู†َุงุฌٍ، ูˆَู…َูƒْุฏُูˆุณٌ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ»
_“Lalu diutuslah amanah dan rahim (tali persaudaraan), keduanya berdiri di samping kiri dan kanan shirath tersebut. Orang yang pertama melewatinya seperti kilat.“ Aku bertanya, “Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab , “Tidakkah kalian pernah melihat kilat, bagaimanakah kilat lewat (datang) dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung, dan seperti kuda yang berlari kencang. *Mereka melintas sesuai dengan amal perbuatan mereka.* Ketika itu, Nabi kalian berdiri di atas shirath sambil berkata, “Ya Allah, selamatkanlah! Selamatkanlah! Sampai (giliran) para hamba yang lemah amalnya, sehingga datanglah orang tersebut lalu dia tidak bisa melewatinya kecuali dengan merangkak.” Beliau bersabda (lagi), “Di kedua sisi shirath terdapat besi pengait yang bergantungan untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam Neraka.“_ *[Shahih Muslim no. 195]*

๐ŸŸ Hadits-hadits inilah yang berhasil saya telusuri, yang mungkin ditelan mentah-mentah lalu divisualisasikan, diimajinasikan, diwujudkan bahwa amal manusia akan menjelma jadi kendaraan yang beraneka ragam yang berbentuk tertentu untuk melintasi shirath. Maklumlah, content creator mau tidak mau apa saja dilakukan, demi viewers, demi subscriber, sampai-sampai kejadian-kejadian Akhirat juga dibikin. Sebaiknya dihindari! Tapi bagaimana lagi, nyatanya dari visualisasi itu kadang orang-orang bejat jadi taubat, orang-orang yang jauh dari agama jadi mendekat. Seharusnya diimbangi dengan deskripsi atau caption di bawah video visualisasi tersebut dengan penjelasan yang detil, minimal penjelasan saya ini dicopas di situ, agar jangan sampai jadi ‘aqidah yang salah bahwa amal-amal akan mewujud secara fisik jadi kendaraan melintas shirath.

⛺ Poin terpenting untuk diingat, sebagaimana teks hadits Nabi di atas, bahwa memang kecepatan manusia melintas shirath sesuai dengan amal ketika di dunia. Siapa yang buruk amalnya akan tertatih-tatih bahkan terpeleset masuk ke jurang Neraka dan berada di dalamnya merasakan adzab sesuai amalnya. Siapa yang baik amalnya akan cepat sesuai nilai amal baiknya, semakin banyak dan besar amal baiknya selama di dunia maka akan amat sangat cepat melintasi shirath bahkan sama sekali tidak merasakan panasnya Neraka.

๐Ÿต️ Lebih dari itu, apapun informasi tentang Akhirat harus kita crosscheck dengan teliti dengan bimbingan para ulama dan teks-teks referensi primer (Al-Qur`an dan As-Sunnah yang diajarkan secara turun-temurun), bukan bimbingan content creator maupun influencer.

๐Ÿ“ Dijawab oleh Mas *Jibril* (Haji Brilly) 
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“บ ๐Ÿ‡ง ๐Ÿ‡จ ๐Ÿ‡ถ ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ซ ๐Ÿ‡ฎ  (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan *nama dan kota domisili*. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.

๐Ÿ“บ Telah diterima donasi dari: (1) Mas *Dwi Y. F.* dari Probolinggo sebesar Rp 350.000,-; (2) Anda berikutnya.