Rabu, 25 Desember 2019

Sunnah-sunnah Rasulullah Saat Ta'ziyah Belasungkawa Kepada Keluarga Mayit (Orang yang Wafat) | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF)| Ust. H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.


๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช

๐Ÿ‡ธ ๐Ÿ‡บ ๐Ÿ‡ณ ๐Ÿ‡ณ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ญ  ๐Ÿ‡น ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ฐ ๐Ÿ‡ฟ ๐Ÿ‡ฎ ๐Ÿ‡พ ๐Ÿ‡ฆ ๐Ÿ‡ญ 

๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช๐ŸŽช

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/2/XII/19/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF)_
Rubrik: _quantumfiqihadab_

๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌

Konsultasi Syariah & Fiqih No. *334 - Sunnah Ta'ziyah*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
Asalamualaikum ust. 
๐ŸŒธ ust saya mau nanya ??? ust suatu hari saya melihat ada yang meninggal .lalu di tempat orang meninggal itu ada yang tertawa dan bercanda padahal itu masih keluarga nya Ust. saya risih melihat nya .dalam hati ko kake nya meninggal ini ketawa ketawa bercanda gurau .kaya ga ada rasa berdukanya . ust apa saya salah ga ya punya perasaan yang risih terhadap mereka. Aapa ada hukum nya bagi orang orang yang tidak ikut berbela sungkawa saat ta'ziyah? 

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Ibu *Nafisah* (0858-2340-0535) dari Bandung pada _23 Desember 2019_

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
Wa’alaikumussalam
๐Ÿ•ฐ Di samping kita wajib merawat jenazah dan mengurusinya mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, menguburkan dan mendoakan, kita juga punya tuntunan amaliyah yang perlu kita lakukan kepada keluarga mayit.  Istilahnya adalah ta’ziyah.

๐Ÿ“ป Kata “ta`ziyah”, secara etimologis merupakan bentuk mashdar (kata benda turunan) dari kata kerja ‘aza. Maknanya sama dengan al aza’u. Yaitu sabar menghadapi musibah kehilangan.

๐Ÿ“’ Imam Ibnu ‘Abidin Al-Hanafi menyatakan, “Berta’ziyah kepada ahlul mayyit (keluarga yang ditinggal mati) maksudnya ialah, menghibur mereka supaya bisa bersabar, dan sekaligus mendo’akannya.” *[Radd Al-Mukhtar 1/603]*

๐Ÿ“’ Imam Al-Khirasyi menulis, “Ta’ziyah, yaitu menghibur orang yang tertimpa musibah dengan pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah, sekaligus mendo’akan mereka dan mayitnya.” *[Syarh Al-Khirasyi ‘ala Mukhtashar Al-Khalil]*

๐Ÿ“’ Imam An-Nawawi menerangkan, “Ta’ziyah yaitu memotivasi orang yang tertimpa musibah agar bisa lebih bersabar, dan menghiburnya supaya bisa melupakannya, meringankan tekanan kesedihan dan himpitan musibah yang menimpanya.” *[Al-Adzkar hal. 126]*

♻ Jadi ta’ziyah adalah menyuruh bersabar, membuat keluarga mayit terhibur dan bersabar dengan sesuatu yang bisa meringankan musibah yang mereka alami dan mengurangi kesedihan mereka. *[Minhaj Al-Muslim oleh Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, hal. 305]*

๐Ÿ“œ Keutamaan ta’ziyah, disebutkan oleh Rasulullah,
ู…َุง ู…ِู†ْ ู…ُุคْู…ِู†ٍ ูŠُุนَุฒِّูŠْ ุฃَุฎَุงู‡ُ ุจِู…ُุตِูŠْุจَุฉٍ ุฅِู„ุงَّ ูƒَุณَุงู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ ุณُุจْุญَุงู†َู‡ُ ู…ِู†ْ ุญُู„َู„ِ ุงู„ْูƒَุฑَุงู…َุฉِ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ.
_“Tidaklah seorang mukmin berbelasungkawa (ta’ziyah) kepada saudaranya karena suatu musibah, melainkan Allah Yang Mahasuci memberinya pakaian dari pakaian-pakaian kemuliaan di Hari Kiamat.”_ *[Sunan Ibnu Majah no. 1601]*

๐Ÿ“œ Lebih dari itu, Rasulullah juga menyatakan,
ู…َู†ْ ุนَุฒَّู‰ ู…ُุตَุงุจًุง ูَู„َู‡ُ ู…ِุซْู„ُ ุฃَุฌْุฑِู‡ِ
_“Barangsiapa yang berta’ziyah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti pahala yang didapat orang tersebut.”_ *[Jami’ At-Tirmidzi 2/268]*

๐Ÿšง Perhatikan lafazh ucapan ta’ziyah Rasulullah kepada salah satu keluarga shahabat beliau yang ditinggal wafat oleh salah satu anggota keluarganya,
ุฅِู†َّ ِู„ู„ู‡ِ ู…َุง ุฃَุฎَุฐَ ูˆَู„َู‡ُ ู…َุง ุฃَุนْุทَู‰ ูˆَูƒُู„َّ ุดَูŠْุกٍ ุนِู†ْุฏَู‡ُ ุจِุฃَุฌَู„ٍ ู…ُุณَู…َّู‰ ูَู„ْุชَุตْุจِุฑْ ูˆَู„ْุชَุญْุชَุณِุจْ.
_“Sesungguhnya adalah hak Allah untuk mengambil dan memberikan sesuatu, segala sesuatu di sisi-Nya ada batas waktu yang telah ditentukan, oleh karena itu bersabarlah dan berharaplah pahala dari Allah (dengan sebab musibah itu).”_ *[Shahih Al-Bukhari no. 1284 dan Shahih Muslim no. 923]*

๐ŸŽก Dari keterangan ini kita menjadi tahu bahwa salah besar tradisi ‘ta’ziyah’ yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Mereka hanya berkumpul ke rumah persemayaman, namun justru mereka ngobrol sendiri-sendiri, ketawa-ketawa, makan-makan, bahkan bernyanyi-bernyanyi, bahkan mabuk-mabukan dan main judi. 

๐Ÿ“’ Disimpulkan oleh Imam Al-Ghazali,
ุขุฏุงุจ ุงู„ู…ุนุฒّูŠ: ุฎูุถ ุงู„ุฌู†ุงุญ، ูˆุฅุธู‡ุงุฑ ุงู„ุญุฒู†، ูˆู‚ู„ุฉ ุงู„ุญุฏูŠุซ، ูˆุชุฑูƒ ุงู„ุชุจุณู… ูุฅู†ู‡ ูŠูˆุฑุซ ุงู„ุญู‚ุฏ.  
“Adab orang bertakziyah, yakni menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu, menampakkan rasa duka, tidak banyak berbicara, tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka.” *[Al-Adab fi Ad-Din dalam Majmu'ah Rasail Al-Imam Al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah) halaman 437]*

๐Ÿงฐ Walhasil, adalah salah bila orang Islam malah ketawa-ketawa, bercanda, bersenda gurau di majelis ta’ziyah. Namun bukan berarti dianjurkan berusaha menangis di hadapan keluarga mayit. Justru tidak boleh. Tidak boleh senyum apalagi ketawa, tidak perlu juga menangis ataupun membangkitkan kesedihan keluarga mayit. Kalau melanggar Sunnah ini, maka berdosa kecil. 

๐Ÿฅฏ Yang harus dilakukan adalah menghibur keluarga mayit dengan kabar-kabar gembira dari Al-Qur`an dan As-Sunnah dan mendoakan mereka. Sebagian ulama mensunnahkan, agar ketika melayat orang muslim yang ditinggal mati oleh orang muslim, membaca,
ุฃَุนْุธَู…َ ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَุฌْุฑَูƒَ ูˆَุฃَุญْุณَู†َ ุนَุฒَุงูƒَ ูˆَุฑَุญِู…َ ู…َูŠِّุชَูƒَ
Semoga Allah melipatkan pahalamu, memberimu pelipur lara yang baik, dan semoga Dia memberikan rahmat kepada si mayit. *[Al-Mughni 3/486; Al-Inshaf 2/565]*

๐Ÿ‡ Meski demikian, dianjurkan para kerabat dan tetangga membuatkan makanan untuk keluarga mayit agar mereka tidak kelaparan karena tidak sempat makan apalagi memasak untuk kebutuhan mereka sendiri karena larut dalam kesedihan. 

๐Ÿ“œ Adalah Nabi ketika sampai kepada beliau berita kematian anak pamannya, Ja’far bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dalam perang Mu’tah, maka beliau bersabda kepada orang-orang,
ุงุตْู†َุนُูˆุง ู„ِุขู„ِ ุฌَุนْูَุฑٍ ุทَุนَุงู…ًุง ، ูَู‚َุฏْ ุฃَุชَุงู‡ُู…ْ ู…َุง ูŠَุดْุบَู„ُู‡ُู…ْ (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆุญุณู†ู‡ ، ูˆุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ูˆุญุณู†ู‡ ุงุจู† ูƒุซูŠุฑ ูˆุงู„ุดูŠุฎ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ)
_“Masakkan makanan untuk keluarga Ja’far, sungguh telah datang kepada mereka sesuatu yang menyibukkan mereka.”_ *[Jami’ At-Tirmidzi]*

๐ŸคŽ Maka, sudah biasa, kita tahu orang-orang tua kita dulu, pasti melarang kita bercanda atau sekadar menyalakan televisi atau radio ketika ada yang wafat. Ini tradisi yang sangat bagus dan harus dijaga. Bukan malah sibuk main smartphone ketika ta'ziyah. 

๐Ÿ“ Dijawab oleh *UBER* (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“บ Follow aneka medsos kami di kontakk.com/@quantumfiqih

❤ Diantara donatur yang telah menitipkan amanah infaq untuk Sanlat ini untuk dibawa tsawab/pahalanya oleh anak-anak yatim lalu diterima oleh donatur di Surga,
1 - Hamba Allah (I. K.) Jember Rp 300.000,-
2 - Sri Dayani, dkk. Jakarta Rp 1.000.000,-
3 - Widyanti Surabaya Rp 500.000,-
4 - M. J. Surabaya Rp 2.000.000,-
5 - Dwi Yulian, dkk. Surabaya Rp 200.000,-
6 - Hj. Sri Sumartini Sidoarjo Rp 500.000,-
7 - Hj. Iis Sumiarsih Lamongan Rp 1.000.000,-
8 - Hamba Allah (I. K.) Jember Rp 300.000,-
9 - Widyanti Surabaya Rp 500.000,-
10 - Hamba Allah (M. H. S.) Rp 300.000,-
11 - Hamba Allah (I. K.) Rp 500.000,-
12 - Widyanti K. Surabaya Rp 500.000,-
13 - Dwi Yulian F. Surabaya Rp 250.000,-
14 - Dany Yatika Surabaya Rp 121.219,-
15 - *ANDA BERIKUTNYA*

๐ŸŽช Laporan keuangan (pemasukan & pengeluaran) bisa disimak di bit.ly/keuangansanlatyatim. Segala informasi tentang Sanlat ini dapat disimak di bit.ly/officialponpesyasma

๐ŸŒธ Telah dibuka *GUDANG KITAB SUCI* menjual lebih dari 73 varian produk terbitan Al-Qur`an dengan stok melimpah. https://wa.me/6282140888638?text=Assalamu%27alaikum

Selasa, 24 Desember 2019

Lebih Afdhal/Utama/Baik Mana Mushaf Al Quran Cetak Atau Al Quran Digital Berupa Aplikasi Smartphone atau Software Komputer Dan Apakah Harus Berwudhu Ketika Menyentuhnya | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) | Ust. H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.


๐Ÿ“œ *Lebih Utama Mana Mushaf Atau Quran Digital?*   ๐Ÿ“œ

_Pertanyaan_
Assalamualaikum.wr.wb. pak ustadz mau tanya nih.๐Ÿš—  Bagaimana hukumnya membaca Al Quran yg ada di instalan HP kita. Trus apakah *pahala yg didapatkan sama dgan nembaca Al Quran yg di cetak*. Klau menurut pak ustadz lebih baik membaca Al Quran yg dicetak atau yg ada di HP. Trimakasih pak.

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Bapak *Subiyanto* pada _5 Juni 2017_ 

_Jawaban_
Wa’alaikumussalam. Pak Subiyanto rajin sekali bertanya soal agama.

๐Ÿ† Tilawah (membaca/melafazhkan) Al-Qur`an adalah amalan yang teramat sangat mulia. Tilawah Al-Qur`an bisa dilakukan dengan hapalan tanpa melihat mushaf, namun para ulama menyimpulkan bahwa tilawah Al-Qur`an dengan melihat mushaf lebih afdhal daripada hanya dengan hapalan, walaupun umat Islam dianjurkan menghapalkan Al-Qur`an.

๐Ÿ Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah berkata, _“Barangsiapa senang bila dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka hendaknya dia membaca mushaf (Al-Qur`an).”_ *[Hasan: Abu Nu’aim; Al-Baihaqi.  Shahih Al-Jami’ no. 6289; Ash-Shahihah no. 2342]*

๐Ÿ Diriwayatkan juga dari Rasulullah, _“Seseorang yang membaca al-Qur’an dengan tanpa melihat mushaf adalah seribu derajat, sedangkan seseorang yang membaca al-Qur’an dengan cara melihat mushaf akan dilipatgandakan sampai dua ribu derajat.”_  *[Syu’ab Al-Iman li Al-Baihaqi]*

๐Ÿ† Pertanyaannya, apa itu mushaf? Bukankah mushaf dicetuskan oleh ‘Utsman bin ‘Affan beberapa tahun setelah wafanya Rasulullah? Lalu Rasulullah menyebut mushaf pada saat beliau masih hidup, itu yang dimaksud mushaf yang mana? 

๐Ÿ“š Dalam Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, pada materi Mushaf [ู…ุตุญู], disebutkan bahwa mushaf itu "Nama untuk kumpulan dari lembaran yang tertulis dan diapit dua sampulnya." itu secara bahasa, sedangkan menurut para ulama, definisi mushaf secara istilah ialah, "Nama dari apa saja yang dituliskan di atasnya kalamullah (Al-Quran) yang berada pada dua sampulnya."

๐ŸŒ Dulu saat Rasulullah masih hidup ayat-ayat suci Al-Quran dicatat ditulis di media yang beragam dan terpisah-pisah. Baru pada masa kekhalifahan 'Utsman bin 'Affan ayat-ayat suci Al-Quran dikumpulkan pencatatannya dalam satu buah buku berbahan kertas yang disebut mushaf yang artinya kumpulan lembaran.

๐Ÿ“š Nah, yang sering ditanyakan orang adalah lebih utama mana baca Al-Quran yang ada di mushaf dengan yang ada di smartphone? Kenapa tidak ditanyakan Al-Quran yang ada di komputer, di televisi, di videotron, di proyektor LCD, di koran, di lempengan emas, di seng, di baliho, di papan triplek dan lain sebagainya?

๐Ÿ“œ Berdasarkan berbagai riwayat dalam Shahih Al-Bukhari dan Sunan Abu Dawud, saya simpulkan bahwa media pencatatan ayat-ayat suci Al-Qur`an pada zaman Nabi antara lain: (1) *Ruqรข’*, jama’ dari ruq’ah yaitu perkamen media tulis pengganti kertas baik terbuat dari kulit yang sudah dijilid atau lembaran daun pohon lontar/palem/siwalan; (2) *Aktรขf*, jama’ dari katif yaitu tulang bahu hewan atau manusia yang sudah mati, disebabkan kelangkaan kertas pada zaman itu; (3) *‘Usb*, jama’ dari ‘asรฎb yaitu pelepah dahan pohon kurma bagian yang lebar; (4) *Likhรขf*, jama’ dari lakhfah yaitu lempengan piring batu yang halus permukaannya atau yang terbuat dari tanah liat. (5) *Adhlรข’*, jama’ dari dhila’ yaitu tulang rusuk yang paling bawah yang bengkok, dari hewan yang telah mati; (6) *Aqtรขb*, jama’ dari qatab yaitu kayu yang menjadi bahan alas duduk penunggang keledai; (7) *Alwรขh* yaitu segala macam lembaran yang lebar yang terbuat dari kayu; (8) *Adรฎm* yaitu kulit hewan yang sudah dijilid/disamak; (9) *Karรขnรฎf*, jama’ dari kurnรขfah yaitu pokok pohon palm atau kurma yang tebal dan keras; (10) *Qirthas* yaitu kertas yang berasal dari Mesir pada zaman itu. Adapun alat tulisnya adalah qalam (pena) yang berisi madรขd atau habr yaitu tinta yang diwadahi dengan dawwรข jama’ dari dawรขh yaitu botol.

๐Ÿ’Ž Jika berdasarkan fakta sejarah pada masa hidup Rasulullah dimana Al-Qur`an dicatat dalam berbagai media dan Rasulullah menyebut membaca melalui mushaf lebih afdhal karena lebih dicintai Allah, sementara mushaf yang kita kenal sekarang ini yang berbentuk kumpulan lembaran kertas yang dijilid jadi satu baru ada pada zaman ‘Utsman bin ‘Affan, maka saya simpulkan pada media apapun Al-Qur`an ditulis maka itu mushaf walaupun tidak 30 juz.

๐Ÿ’ป Dr. Muhammad Ali Al-Farkus menguraikan, “Mushaf adalah materi yang digunakan untuk mengumpulkan Al Quran yang sesuai dengan urutan ayat dan suratnya, dengan bentuk tulisan seperti pada mushaf yang disepakati umat islam di zaman khalifah Utsman bin Affan radhiallahu’anhu. Definisi di atas mencakup semua jenis mushaf. Baik mushaf kuno, seperti mushaf yang terbuat dari kertas, yang merupakan kumpulan lembaran, tertulis huruf-huruf al-Quran, yang ditutup dua sampul. Atau mushaf model baru seperti mushaf yang termuat dalam chip atau yang tersimpan di CD, termasuk (huruf) timbul yang digunakan dengan jarum Braille untuk menulis di kertas-kertas khusus penyandang tunanetra. Mushaf ini khusus untuk para tunanetra. Kemudian, apabila mushaf elektronik memiliki bentuk yang berbeda dengan mushaf lembaran kertas, baik susunannya dan penampilan hurufnya – dan seperti ini keadaan aslinya – maka yang semacam ini tidak dihukumi sebagaimana mushaf kertas, kecuali setelah aplikasi Al-Quran di alat ini dihidupkan, sehingga tampak ayat Al-Qurannya, yang tersimpan di dalam memori mushaf elektronik itu.”  
*[http://ferkous.com/site/rep/Bq151.php]*

๐Ÿ“ฑ Lalu Al-Quran digital yang ada di smartphone apakah termasuk mushaf sehingga sama afdhalnya membaca pada mushaf cetakan kertas dengan mushaf yang ada di smartphone? Oh tidak. Tetap lebih afdhal yang cetak atau tulis, bukan digital, karena digital tidak nyata meskipun bisa kita baca.

๐ŸŽฅ Berikut uraian Asy-Syaikh Walid bin Rasyid As Su’aidan pemilik http://www.alsaeedan.com/ bahwa membaca lewat mushaf adalah lebih afdhal. Ada beberapa sebab kenapa membaca Al-Quran lewat mushaf lebih afdhal.
Keagungan Al-Quran di hati seorang muslim lebih tinggi daripada gadget. Kita bisa seenaknya melempar gadget, tapi apakah kita bisa seenaknya kita melempar mushaf? Kita bisa saja membiarkan saat anak kita bermain dengan gadget, tapi apa yang kita lakukan jika anak kita bermain-main dengan mushaf? Hal-hal ini membuktikan bahwa Al-Quran bagi seorang muslim lebih mulai dan agung dari gadget.
Membaca Al-Quran melalui mushaf cendrung tidak ada gangguannya ketimbang membaca Al-Quran via gadget. Saat seorang membaca Al-Quran lewat gadget, bisa saja baterainya habis, kadang malah ada pesan whatsapp yang masuk, email masuk, ada telepon masuk dan hal-hal lain yang dapat mengganggu seseorang membaca Al-Quran.
Saat membaca mushaf seseorang disyaratkan untuk bersuci terlebih dahulu. Sementara untuk memegang gadget (walaupun di dalamnya ada Al-Quran digital) tidak disyaratkan untuk bersuci. Sebagaimana diharamkan seseorang membawa mushaf ke dalam kamar mandi, akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi membawa gadget.
*[https://www.youtube.com/watch?v=sMyQat42xio]*

๐ŸŽฅ Prof. Dr. Khalid Al-Musyaiqih menjelaskan, “Handphone yang memiliki aplikasi Al Qur’an atau berupa softfile, tidak dihukumi seperti hukum mushaf Al Qur’an (di mana harus dalam keadaan bersuci ketika ingin menyentuhnya, -pen). Handphone seperti ini boleh disentuh meskipun tidak dalam keadaan thoharoh (bersuci). Begitu pula HP ini bisa dibawa masuk ke dalam kamar mandi karena aplikasi Al Qur’an di dalamnya tidaklah seperti mushaf. Ia hanya berupa aplikasi yang ketika dibuka barulah nampak huruf-hurufnya, ditambah dengan suara jika di-play. Aplikasi Qur’an tersebut akan tampak, namun jika beralih ke aplikasi lainnya, ia akan tertutup. Yang jelas aplikasi tersebut tidak terus ON (ada atau nyala). Bahkan dalam HP tersebut bukan hanya ada aplikasi Qur’an saja, namun juga aplikasi lainnya. Ringkasnya, HP tersebut dihukumi seperti mushaf ketika aplikasinya dibuka dan ayat-ayat Qur’an terlihat. Namun lebih hati-hatinya, aplikasi Qur’an dalam HP tersebut tidak disentuh dalam keadaan tidak suci, cukup menyentuh bagian pinggir HP-nya saja. Wallahu a’lam.” *[Fiqh An-Nawazil fil ‘Ibadah, Syaikh Prof. Dr. Kholid bin ‘Ali Al Musyaiqih, terbitan Maktabah Ar Rusyd, cetakan pertama, tahun 1433 H, hal. 96-98]*

๐Ÿ›ต Demikian jawaban saya. Saya doakan semoga Bapak Subiyanto dan saya dan kita semua para pembaca dijadikan oleh Allah sebagai hamba-hamba-Nya yang sangat mencintai mushaf Al-Qur`an dan rajin membacanya juga membaca Al-Qur`an digital. Doakan juga Palestina dan Masjidil Aqsha tetap menjadi milik umat Islam, dan Yahudi Israel segera kalah dan menyerah.

๐Ÿ“ Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. bin H. Yulianto*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“ฌ Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via surel *ustadzjibril@gmail.com* dengan menyebutkan nama dan kota asal. 

๐Ÿ“ฑ Bergabunglah di grup whatsapp Islamia dengan mendaftarkan nama dan kota asal ke whatsapp *085536587822*

๐Ÿ’ป Kunjungi *quantumfiqih.blogspot.com* buat ngaji lebih banyak. 

๐Ÿš› Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan ๐ŸŒŠ laut, bakso ๐ŸŸ ikan, dan lain-lain di *sbycorporation.wordpress.com*

๐Ÿ–จ Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik *desainmajalahislami.blogspot.com*

๐Ÿ•Œ Ingin berdonasi komputer bekas dan dana tunai untuk kemakmuran mushalla salurkan melalui *komunitasmushalla.blogspot.com*

๐Ÿ”ฌ Pasang iklan atau cari info sekolah Islam unggulan di *islamicboardingschool.wordpress.com*

Senin, 23 Desember 2019

Tujuh Metode Tadabbur Al Quran Menurut Syaikh Dr. Al-Lahim


Allah Azza wa Jalla memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk mentadabburi ayat-ayat-Nya,

ูƒِุชَุงุจٌ ุฃَู†ْุฒَู„ْู†َุงู‡ُ ุฅِู„َูŠْูƒَ ู…ُุจَุงุฑَูƒٌ ู„ِูŠَุฏَّุจَّุฑُูˆุง ุขูŠَุงุชِู‡ِ ูˆَู„ِูŠَุชَุฐَูƒَّุฑَ ุฃُูˆู„ُูˆ ุงู„ْุฃَู„ْุจَุงุจِ

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya orang-orang yang mempunyai fikiran mendapat pelajaran. [Shรขd/38:29]

Ibnu Jarรฎr Ath-Thabari menyatakan, “Allah Azza wa Jalla berkata kepada Nabi-Nya (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam), ‘Al-Qur’รขn ini ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, wahai Muhammad, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya, agar mereka memperhatikan hujjah-hujjah Allah Azza wa Jalla serta syari’at-syari’at yang ditetapkan di dalamnya, kemudian mereka mendapat pelajaran dan mengamalkannya’”. [Tafsรฎr Ath-Thabari, 21/190]

Dr. Khalid Al-Lahim dalam Mafatih Tadabbur Al-Qur`an menyebutkan tujuh indikasi benarnya tadabbur Al-Qur`an yang dilakukan oleh seseorang: (1) Menyatunya hati dan pikiran ketika membaca Al-Qur`an. Hal ini dibuktikan dengan berhenti pada setiap ayat karena ketakjuban dan pengagungan; (2) Menangis karena takut kepada Allah; (3) Bertambahnya kekhusyu’an; (4) Bertambahnya iman. Bisa diketahui lewat pengulangan ayat-ayat secara spontan; (5) Merasa bahagia dan gembira; (6) Gemetar karena takut kepada Allah kemudian diikuti dengan harapan dan ketenangan; (7) Bersujud sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.

Dengan demikian, cahaya Al-Qur`an akan menerangi sanubari dan kehidupan fana kita ini apabila kita menjadikan Al-Qur`an ada di depan kita, bukan di belakang kita. Nurani akan tercerahkan dan hidup kita akan benderang dengan cahaya Al-Qur`an tatkala kita benar-benar mentadabburi Al-Qur`an, memahami maksud dan maknanya, mengerti tujuan dan isinya, mengetahui tuntunan dan tuntutannya. Semoga, Allah Nurus-Samawati wal-Ardh menerangi qalbu kita dengan cahaya Al-Qur`an yang suci dan abadi.

Manfaat Tadabbur Al Quran Saat Tilawah dan Tahfizh


Allah Azza wa Jalla berfirman:

ูˆَู„َูˆْ ุฌَุนَู„ْู†َุงู‡ُ ู‚ُุฑْุขู†ًุง ุฃَุนْุฌَู…ِูŠًّุง ู„َู‚َุงู„ُูˆุง ู„َูˆْู„َุง ูُุตِّู„َุชْ ุขูŠَุงุชُู‡ُ ۖ ุฃَุฃَุนْุฌَู…ِูŠٌّ ูˆَุนَุฑَุจِูŠٌّ ۗ ู‚ُู„ْ ู‡ُูˆَ ู„ِู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ู‡ُุฏًู‰ ูˆَุดِูَุงุกٌ ۖ ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ู„َุง ูŠُุคْู…ِู†ُูˆู†َ ูِูŠ ุขุฐَุงู†ِู‡ِู…ْ ูˆَู‚ْุฑٌ ูˆَู‡ُูˆَ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุนَู…ًู‰ ۚ ุฃُูˆู„َٰุฆِูƒَ ูŠُู†َุงุฏَูˆْู†َ ู…ِู†ْ ู…َูƒَุงู†ٍ ุจَุนِูŠุฏٍ

Dan seandainya Kami jadikan al-Qur`รขn itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut al-Qur`รขn) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al-Qur`รขn itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang Mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman, pada telinga mereka ada sumbatan, sedang al-Qur`รขn itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh”. [Fushshilat/41:44]

Dalam Kaifa Tahfazh Al-Qur`an, Prof. Dr. Raghib As-Sirjani mengungkapkan, “Cahaya Al-Qur`an tidak akan masuk ke dalam hati manusia kecuali orang yang mengambil ilmu darinya dan mengamalkannya. Hal inilah yang disebut dengan iman. Sedangkan siapa yang hanya mengambil ilmu saja tanpa mengamalkannya, maka itu bukanlah iman… berapa banyak orang yang membaca Al-Qur`an, mempelajarinya dan menghapalnya, tetapi cahaya iman belum masuk ke dalam hatinya sehingga Al-Qur`an tidak semakin meningkatkan imannya secara langsung. Terhadap orang seperti ini, maka Al-Qur`an akan menjadi penentang, yang mencelakakannya, buka pembelanya.”

Tadabbur (memperhatikan) Al-Qur’รขn akan melahirkan banyak ilmu bermanfaat. Dengannya akan dibedakan antara kebenaran dengan kebatilan, iman dengan kekafiran, manfaat dengan madharat, kebahagiaan semu dengan kebahagiaan hakiki, calon penghuni surga dengan penghuni neraka, dan sebagainya.

Tadabbur Al Quran Kunci Kemenangan dan Kejayaan

Al-Qur`an adalah sumber ilmu bahkan segala ilmu. Allah mengajarkan Adam seluruh nama dan istilah apa saja yang ada dalam ciptaan-Nya, sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur`an. Maka menjadikan Al-Qur`an sebagai dasar pijakan dalam menggali dan menghimpun ilmu merupakan sebuah keputusan yang sangat cerdas. Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq Al-Badr menyatakan dalam Asbab Ziyadah Al-Iman wa Nuqshanihi, “Siapa saja yang membaca Al-Qur`an, mentadabburi ayat-ayatnya dan menelitinya, dia akan menemukan berbagai macam ilmu dan ma’rifat yang bisa menguatkan imannya, menambah dan menyuburkannya… dan Allah telah menjelaskan bahwa penyebab terlepasnya hidayah dari orang-orang yang tersesat dari jalan lurus (ash-shirath al-mustaqim) adalah karena mereka meninggalkan tadabbur Al-Qur`an dan tidak mau menyimaknya.”

Dalam artikel Tadabbur Al-Qur`an wa An-Nahdhah di www.almoslim.net/node/150893/Prof. Dr. Nashir Al-‘Umar menuturkan, “Sesungguhnya kemuliaan, kebangkitan, dan kejayaan bahkan eksistensi umat ini sebagai sebuah umat, ditentukan oleh seberapa dekat umat ini dengan al-Qur’an. Dekat dalam artian tidak sekadar membaca dan menghafalkannya. Tetapi dengan mentadabburi maknanya. Tadabbur dalam arti yang sesungguhnya sebagaimana dijelaskan oleh Al-‘Allamah ‘Abdurrahman As-Sa’di, “Merenungkan maknanya (ta’ammul), merealisasikan fikrah yang terdapat di dalamnya dan segala konsekwensinya.” Termasuk diantara konsekwensi yang paling utama adalah mengamalkan isi kandungannya dan berhukum dengannya dalam seluruh aspek kehidupan… Semua problem yang kita saksikan di negeri kaum Muslimin hari ini berupa kehinaan, kelemahan, kemunduran dan berbagai problem lainnya, disebabkan oleh jauhnya kaum Muslimin dari Al-Qur`an. Karena mereka tidak menadabburkan dan mengamalkan Al-Qur`an. Oleh karena itu, kalau kita ingin keluar dari semua problem tersebut dan bangkit dari keterpurukan, maka kita harus menadabburkan dan mengamalkan Al-Qur`an.”


Ikhtilaf Perbedaan Kontroversi Para Ulama Ahli Ilmu Al Quran Mengenai Definisi Sebutan Makkiyah dan Madaniyah untuk Ayat dan Surah


Pendapat Pertama:
Ini adalah pendapat yang paling banyak dipegangi oleh para ulama atau bisa kita katakan pendapat yang masyhur. Pendapat ini mengatakan "yang dimaksud dengan Makkiyah adalah suatu ayat atau surah yang diturunkan sebelu nabi hijrah. Adapun yang dinamakan Madaniyah adalah suatu surah atau ayat yang turun setelah nabi hijrah ke Madinah".
Utsman bin Sa’id Ad-Darimi mengeluarkan sebuah riwayat dengan sanadnya yang sampai pada Yahya bin Salam, ia berkata, “Apa yang diturunkan di Makkah dan apa yang diturunkan di perjalanan menuju ke Madinah sebelum Nabi sampai di Madinah, maka hal itu termasuk Al-Makki, dan apa yang diturunkan kepada Nabi  dalam perjalanannya setelah sampai di Madinah maka itu termasuk Al-Madani.”
Pendapat ini mengatakan "Makkiyah adalah ayat atau surah yang diturunkan di Makkah,
meskipun setelah hijrah, dan Madaniyah adalah sesuatu yang diturunkan di Madinah" Berdasarkan definisi ini maka ayat yang turun di luar Makkah dan Madinah maka dinamakan Bukan Makkiyah dan Bukan Madaniyah.
Imam Ath-Thabrani mengeluarkan sebuah riwayat di dalam kitabnya Al-Mu’jam Al-Kabir melalui Al-Walid bin Muslim, dari ‘Ufair bin Mi’dan, dari Ibnu ‘Amir, dari Abi Umamah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Al-Qur’an diturunkan dalam tiga tempat: Makkah, Madinah, dan Syam.” Walid bin Muslim berkata, “(yang dimaksud dengan Syam) adalah Baitul Maqdis.” Syekh Imaduddin bin Katsir berkata, “Tetapi ditafsirkan dengan Tabuk itu lebih baik.”

Pendapat Ketiga:
Mereka berpendapat bahwa Madaniyah adalah sesuatu (ayat atau surat) yang ditujukan untuk ahli Makkah dan al-Madani adalah sesuatu yang ditujukan untuk penduduk Madinah.
Al-Qadhi Abu Bakar berkata di dalam kitabnya, al-Intishar, “Sesungguhnya untuk mengetahui Makkiyah dan Madaniyah itu dikembalikan pada hafalan shahabat dan tabi’in, dan tidak ada suatu perkataan dari Nabi tentang hal tersebut, karena itu tidak diperintahkan dan Allah tidak menjadikan mengetahui hal itu termasuk kewajiban umat, meskipun wajib bagi ahlul ilmu mengetahui sejarah nasikh dan mansukh yang dapat diketahui tanpa harus ada nash dari Rasulullah.”


Sumber: Al-Itqan fi ulumil quran karangan Imam As-Suyuthi

Renungan Tafakkur Muhasabah untuk Booster Bagi yang Masih Malas Beramal Shalih Seperti Membaca Al Quran


๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€

๐Ÿ‡ฒ​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ธ​๐Ÿ‡ฎ​๐Ÿ‡ญ​ ๐Ÿ‡ฒ​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ฑ​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ธ​
๐Ÿ‡ง​๐Ÿ‡ช​๐Ÿ‡ท​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ฒ​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ฑ​ ๐Ÿ‡ธ​๐Ÿ‡ญ​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ฑ​๐Ÿ‡ฎ​๐Ÿ‡ญ​

๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: T/4/II/QUFI
Topik: 2⃣ _Tadabbur Al-Quran_
Rubrik: _quantumfiqihalquran_

๐Ÿ‡ง​๐Ÿ‡จ​๐Ÿ‡ถ​๐Ÿ‡บ​๐Ÿ‡ซ​๐Ÿ‡ฎ​

๐ŸฅŠ *Masih Malas Beramal Shalih?* ๐ŸฅŠ

๐Ÿ•‹ Allah Al-Majid Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

ู…َู†ْ ุนَู…ِู„َ ุตَุงู„ِุญًุง ู…ِู†ْ ุฐَูƒَุฑٍ ุฃَูˆْ ุฃُู†ْุซَู‰ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุคْู…ِู†ٌ ูَู„َู†ُุญْูŠِูŠَู†َّู‡ُ ุญَูŠَุงุฉً ุทَูŠِّุจَุฉً ูˆَู„َู†َุฌْุฒِูŠَู†َّู‡ُู…ْ ุฃَุฌْุฑَู‡ُู…ْ ุจِุฃَุญْุณَู†ِ ู…َุง ูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ

_"Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."_ *[QS. An-Nahl: 97]*

๐Ÿ† Tidak hanya kehidupan yang baik, orang yang beriman dan beramal shalih juga dijamin tidak akan takut dan sedih (QS. Al-Baqarah: 62); dijamin akan merasakan keamanan (QS. Al-An’am: 82); meraih kekuasaan di muka bumi (QS. An-Nur: 55); dibukakan pintu keberkahan dari bumi dan langit (QS. Al-A’raf: 96); diberi jalan keluar dari kesulitan (QS. Ath-Thalaq: 2-3); ditanamkan rasa kasih sayang di hatinya (QS. Maryam: 96); dijamin akan masuk surga (QS. Ath-Thalaq: 11; QS. Al-Kahf: 88, 107, 108; QS. Thaha: 75-76; QS. Asy-Syura: 22; QS. Al-Furqan: 70; QS. Saba`: 37; QS. Ghafir: 39-40); mendapatkan ampunan dan pahala yang besar dan tempat kembali yang baik (QS. Ar-Ra’d: 29; QS. Fushshilat: 8).

๐Ÿ› Dunia-Akhirat kita akan bahagia sempurna jika kita menjaga iman dan amal shalih sebagai life style kita. Hari ini dan esok harus berhias shalat, dzikir, lantunan Al-Quran, bacaan Al-Hadits, birrul-walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua), dan amal-amal shalihah yang lainnya.

๐Ÿš€ Syaikj Dr. Jamal Muhammad Az-Zaki dalam Fushul fi Thibb Ar-Rasul cetakan Syuruq, Kairo, tahun 2011 menyatakan, “Telah banyak ulama yang menulis dan berbicara tentang hubungan antara kekuatan iman dan ketenangan jiwa. Mereka benar-benar meyakini adanya hubungan tak terpisahkan antara iman dan ketenangan jiwa. Menurut pendapat mereka, keimanan dapat mengokohkan jiwa dan membuatnya diliputi rasa tenang karena: 1⃣ (1) Semakin keimanan bertambah dalam jiwa seseorang, semakin bertambah pula keyakinan dirinya sehingga ia tidak akan hidup bergantung pada belas kasihan pada orang lain. Satu-satunya tempat bergantung seorang mu`min hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala; 2⃣ (2) Semakin kokoh dan mantap keimanan seseorang kepada Allah, semakin besar pula kemampuannya untuk bersabar dan bertahan menghadapi kesulitan; 3⃣ (3) Semakin kuat keimanan seseorang, semakin besar pula ketenangan yang dirasakannya sehingga jiwanya diliputi kebahagiaan setiap saat.”

๐Ÿ’ฏ Yakinlah! _Mungkin hari ini kita sakit, jika kita selalu menggenggam iman dan amal shalih, yakinlah itu adalah ujian dari Allah Ar-Rahman untuk mengangkat derajat kita di dunia dan Akhirat, menghapus dosa kita,_ sehingga setelah sakit itu kita akan semakin ringan dalam beramal shalih lebih dahsyat lagi, dan kesehatan kita pun semakin hebat lagi, serta kesejahteraan hidup kita dunia-Akhirat semakin terjamin lagi. Amin.

๐Ÿš‘ Jika kemarin kita masih berat untuk shadaqah, hari ini kita mulai. Jika kemarin kita masih berat untuk shalat sunnah, hari ini kita mulai. Jika kemarin kita masih berat untuk berdzikir selagi berkendara, berolahraga, bekerja, bersih2 rumaj, hari ini kita mulai. Jika kemarin kita masih berat berbagi dengan orang tua, kerabat, tetangga, hari ini kita mulai.

๐Ÿ“ Ditulis oleh Abinya Abizard *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.* bin H. Yulianto
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ› Insyaallah dalam waktu dekat ๐Ÿ‡ง​๐Ÿ‡จ​๐Ÿ‡ถ​๐Ÿ‡บ​๐Ÿ‡ซ​๐Ÿ‡ฎ akan mengadakan acara *SANTUNAN YATIM* di Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur. Hubungi *+6285735908108*. 

๐Ÿ“ป Alhamdulillah per tanggal _1 Februari 2018_, jumlah pelanggan ๐Ÿ‡ง​๐Ÿ‡จ​๐Ÿ‡ถ​๐Ÿ‡บ​๐Ÿ‡ซ​๐Ÿ‡ฎ​ sejumlah 3⃣9⃣6⃣ orang, dan 1⃣0⃣0⃣ grup Whatsapp dengan jumlah anggota rata-rata 1⃣8⃣0⃣. Sehingga satu ๐Ÿ“ฃ broadcast kami diterima kurang dari 2⃣0⃣0⃣0⃣0⃣ orang. Alhamdulillah.

๐Ÿ“ฌ Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via surel *ustadzjibril@gmail.com* dengan menyebutkan nama dan kota asal. 

๐ŸŽ™ Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp QUANTUMFIQIH di *+6285735908108* dengan menyebutkan nama dan kota asal.

๐Ÿฏ Jual *Madu Hutan Klanceng Mauni dan Multiflora* dari hutan alami Bojonegoro, Jawa Timur, kemasan botol kaca 650 ml hanya _Rp 125.000,-._

๐Ÿข Cari penginapan (indekost) di dekat Kampus UNISDA (Universitas Darul Ulum Lamongan) hubungi *+6281232170541*

๐Ÿ” *SBY CULLINARY COURSE* siap memberikan pelatihan keterampilan bisnis aneka kuliner. Sudah hampir 100 pelatihan diselenggarakan bekerjasama dengan kantor-kantor dinas pemerintahan. Hubungi *+6281232170541*

๐Ÿ† Yuk gabung di grup Whatsapp Komunitas Pejuang Shalat Sunnah Sehari Semalam (KOPASSUSS) di http://bit.ly/2Dok2MI

Sudah Terlalu Banyak Inovasi Mushaf Al Quran Yang Mempermudah Kita Mempelajari dan Memahami Isi Kandungan Firman Allah Tersedia di Gudang Kitab Suci 082140888638

Sudah Terlalu Banyak Inovasi Mushaf Al Quran Yang Mempermudah Kita Menghafal Kalamullah yang Dijual Di Gudang Kitab Suci 082140888638

Selasa, 17 Desember 2019

Mahkota Tahfizh dari Anak yang Menghafal Al-Qur`an Apakah Hanya untuk Orang Tua Kandung Saja | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) | Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.


๐Ÿ‘‘ MAHKOTA TAHFIZH HANYA DARI ANAK KANDUNG? ๐Ÿ‘‘

Pertanyaan
๐ŸŒน Assalamualaikum ustadz. Afwan saya mau tanya. Katanya kalau punya
anak yang penghafal Al-Qur'an kelak di surga sang anak akan memakaikan
mahkota kepada orang tua nya. Tapi kalau bukan anak kandung tetapi anak yatim piatu yang di adopsi apakah itu berlaku ustadz? Syukron.

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Saudari Siti Kholifah (082313144774) pada 11 Oktober 2017

Jawaban
Wa'alaikumussalam wa rahmatullah.

๐Ÿ’Ž Sungguh betul-betul berbahagia dengan janji dari Allah Al-Wasi' melalui Rasulullah bahwa kita akan mendapatkan mahkota di Surga jika
kita memiliki anak hafizh Al-Quran.

๐Ÿ“œ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
ูŠَุฌِู‰ุกُ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ُ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ ูŠَุง ุฑَุจِّ ุญَู„ِّู‡ِ ูَูŠُู„ْุจَุณُ ุชَุงุฌَ ุงู„ْูƒَุฑَุงู…َุฉِ ุซُู…َّ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ูŠَุง ุฑَุจِّ ุฒِุฏْู‡ُ ูَูŠُู„ْุจَุณُ ุญُู„َّุฉَ ุงู„ْูƒَุฑَุงู…َุฉِ ุซُู…َّ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ูŠَุง ุฑَุจِّ ุงุฑْุถَ ุนَู†ْู‡ُ ูَูŠَุฑْุถَู‰ ุนَู†ْู‡ُ ูَูŠُู‚َุงู„ُ ู„َู‡ُ ุงู‚ْุฑَุฃْ ูˆَุงุฑْู‚َ ูˆَุชُุฒَุงุฏُ ุจِูƒُู„ِّ ุขูŠَุฉٍ ุญَุณَู†َุฉً
"Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafizh Al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafizh quran,"Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca."_  [Jami' At-Turmudzi no. 3164 dan beliau menilai hasan shahih]

๐Ÿ“œ Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ู…ู† ู‚ุฑุฃ ุงู„ู‚ุฑุขู† ูˆุชุนู„َّู… ูˆุนู…ู„ ุจู‡ ุฃُู„ุจุณ ูˆุงู„ุฏุงู‡ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุชุงุฌุงً ู…ู† ู†ูˆุฑ ุถูˆุคู‡ ู…ุซู„ ุถูˆุก ุงู„ุดู…ุณ ، ูˆูŠูƒุณู‰ ูˆุงู„ุฏุงู‡ ุญู„ุชูŠู† ู„ุง ุชู‚ูˆู… ู„ู‡ู…ุง ุงู„ุฏู†ูŠุง ููŠู‚ูˆู„ุงู† : ุจู… ูƒุณูŠู†ุง ู‡ุฐุง ؟ ููŠู‚ุงู„ : ุจุฃุฎุฐ ูˆู„ุฏูƒู…ุง ุงู„ู‚ุฑุขู†
"Siapa yang menghafal Al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. _Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengambil Al-Quran.” [Al-Mustadrak li Al-Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani]

๐Ÿ“œ Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ูŠุฌูŠุก ุงู„ู‚ุฑุขู† ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ูƒุงู„ุฑุฌู„ ุงู„ุดุงุญุจ ูŠู‚ูˆู„ ู„ุตุงุญุจู‡ : ู‡ู„ ุชุนุฑูู†ูŠ ؟ ุฃู†ุง ุงู„ุฐูŠ ูƒู†ุชُ ุฃُุณู‡ุฑ ู„ูŠู„ูƒ ูˆุฃุธู…ุฆ ู‡ูˆุงุฌุฑูƒ… ูˆูŠูˆุถุน ุนู„ู‰ ุฑุฃุณู‡ ุชุงุฌ ุงู„ูˆู‚ุงุฑ ، ูˆูŠُูƒุณู‰ ูˆุงู„ุฏุงู‡ ุญู„َّุชูŠู† ู„ุง ุชู‚ูˆู… ู„ู‡ู…ุง ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆู…ุง ููŠู‡ุง ، ููŠู‚ูˆู„ุงู† : ูŠุง ุฑุจ ุฃู†ู‰ ู„ู†ุง ู‡ุฐุง ؟ ููŠู‚ุงู„ ู„ู‡ู…ุง : ุจุชุนู„ูŠู… ูˆู„ุฏูƒู…ุง ุงู„ู‚ุฑุขู†
"Al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar Al-Quran.”  [Al-Mu'jam Al-Ausath 6/51, dan dishahihkan Al-Albani]

๐Ÿ’Ž Insyaallah kata walad muhtamal anak kandung, anak angkat, anak
tiri, anak susuan, anak didik bahkan anak buah. Kata WALADIN merupakan
kalimat ISIM NAKIRAH. Adapun kalimat Isim Nakirah adalah "Kalimah
menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang tidak ditentukan." Karena Isim Nakirah itu merupakan kata benda yang menunjukkan pada sesuatu yang tidak ditentukan, maka kalimat ANAK dalam hadits tersebut tidak bisa dibatasi atau ditentukan maknanya dengan arti ANAK KANDUNG saja. Jadi yang dimaksud dengan walad dalam hadits tersebut bukanlah terbatas hanya anak kandung saja, namun mencakup makna; anak kandung, anak angkat, anak tiri, anak susuan, anak didik bahkan anak buah, dan anak-anak yang lain yang muslim-muslimah yang bisa mempelajari, membaca, menghapalkan, dan mengamalkan Al-Qur`an.

๐ŸŒฝ Sebagaimana hadits, terputusnya amal,
ุฅุฐุง ู…ุงุช ุงู„ู…ุณู„ู… ูˆููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ ุงุจู† ุขุฏู…. ุงู†ู‚ุทุน ุนู…ู„ู‡ ุฅู„ุง ู…ู† ุซู„ุงุซ ุตุฏู‚ุฉ ุฌุงุฑูŠุฉ ุฃูˆ ุนู„ู… ูŠู†ุชูุน ุจู‡ ุฃูˆ ูˆู„ุฏ ุตุงู„ุญ ุฃู‰ ู…ุณู„ู… ูŠุฏุนูˆ ู„ู‡ ูˆูุงุฆุฏุฉ ุงู„ุชู‚ูŠูŠุฏ ุจู‡ ู…ุน ุฃู† ุฏุนุงุก ุงู„ุบูŠุฑ ูŠู†ูุนู‡ ุชุญุฑูŠุถ ุงู„ูˆู„ุฏ ุนู„ู‰ ุงู„ุฏุนุงุก ู„ุฃุตู„ู‡. ุฅุนุงู†ุฉ ุงู„ุทุงู„ุจูŠู† ูฃ/ูกูฅูง
Tiga amal yang tidak terputus jika muslim atau keturunan Adam mati;
amal jariyah, ilmu yang bermanfa'at dan anak yang shalih yang mendo'akan. Tapi untuk no 3 tidak khusus anaknya saja melainkan setiap orang islam yang mendoakan pahalanya sampai pada mayit, dalam hadits di atas menyebutkan anak hanya sebagai motivasi pada anak untuk mendo'akan orang tuanya yang meninggal. [I’anah Ath-Thalibin 3/157]

๐Ÿฅœ Namun kita tidak boleh memungkiri adanya pendapat ulama yang
menyatakan bahwa yang dimaksud walad (anak) terbatas pada anak kandung
saja, tidak termasuk anak-anak yang lainnya. Ibnu Malik menyatakan,
pensyaratan anak yang shalih ini dikarenakan pahala tidak akan diperoleh selain dari anak yang shalih. Sampai-sampai dikatakan, orang tua akan memperoleh pahala pula dari amal kebajikan yang dilakukan
oleh anaknya yang shaleh baik sang anak berdoa ataupun tidak. Ath-Thibi menyatakan, (orang tua mendapatkan pahala) karena mereka adalah sebab anak shaleh tersebut lahir di dunia.

๐Ÿ›ต Demikian jawaban saya. Doakan putra saya menjadi professor tafsir yang kaya raya ya, mbak Siti. Doakan juga mata saya sehat soalnya rasanya minus bertambah akibat banyak baca kitab.

๐Ÿ“ Dijawab oleh Abinya Abizard H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. bin H. Yulianto
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“ฌ Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via surel ustadzjibril@gmail.com dengan menyebutkan nama dan kota asal. 

๐Ÿ“ฑ Bergabunglah di grup whatsapp Islamia dengan mendaftarkan nama dan kota asal ke whatsapp 085536587822

๐Ÿ’ป Kunjungi quantumfiqih.blogspot.com buat ngaji lebih banyak. 

๐Ÿš› Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan ๐ŸŒŠ laut, bakso ๐ŸŸ ikan, dan lain-lain di sbycorporation.wordpress.com

๐Ÿ–จ Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik desainmajalahislami.blogspot.com

๐Ÿ•Œ Ingin berdonasi komputer bekas dan dana tunai untuk kemakmuran mushalla salurkan melalui komunitasmushalla.blogspot.com

๐Ÿ”ฌ Pasang iklan atau cari info sekolah Islam unggulan di islamicboardingschool.wordpress.com

๐Ÿ“ฒ Ikuti channel Telegram @manajemenqalbu

Ingin Mendadak Hafizh/Hafizhah Tanpa Susah Payah Dalam Waktu Super Singkat | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) | Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.


๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ

๐Ÿ‡ฒ‌๐Ÿ‡ช‌๐Ÿ‡ณ‌๐Ÿ‡ฉ‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ฉ‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ฐ‌ ๐Ÿ‡ญ‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌๐Ÿ‡ฟ‌๐Ÿ‡ญ‌

๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ๐Ÿงบ

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/7/XII/QUFI
Topik: 1⃣ Konsultasi Syariah
Rubrik: quantumfiqihibadah

๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌ 

Konsultasi Syariah 269 - Mendadak Hafizh

Pertanyaan
Assalamualaikum.
๐Ÿ’Ž Pak ustad mau tanya cara menghafal dan mengingat hafalan tuh gimna ya?

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Saudari Mila (+6289693245054) pada 2 Desember 2018

Jawaban
Wa'alaikumussalam
๐Ÿš™ Pertanyaan simple tapi jawabannya kompleks. Kalau dijawab simple, cara menghapal ya dibaca, diulang-ulang, diingat-ingat, dikoreksi, dipakai terus untuk shalat atau berdoa atau kapanpun. 

๐Ÿ“œ Dari Sahabat ‘Abdullรขh bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ูˆَุฅِุฐَุง ู‚َุงู…َ ุตَุงุญِุจُ ุงู„ْู‚َุฑْุขู†ِ ูَู‚َุฑَุฃَู‡َ ุจِุงู„ู„َّูŠْู„ِ ูˆَุงู„ู†َّู‡َุงุฑِ ุฐَูƒَุฑَู‡ُ, ูˆَุฅِุฐَุง ู„َู…ْ ูŠَู‚ُู…ْ ุจِู‡ِ ูَู†َุณِูŠَู‡ُ
ุฑَูˆَุงู‡ُ ู…ُุณْู„ِู…ٌ – ุจَุงุจُ ุงู„ْุฃَู…ْุฑِ ุจِุชَุนَู‡ُّุฏِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ – ุฑู‚ู… (227)
“Dan apabila penghafal Al-Qur`รขn menghidupkan malamnya, lalu membaca Al-Qur`รขn pada malam dan siangnya, niscaya ia akan ingat. Dan apabila dia tidak bangun, maka niscaya dia akan lupa” [Shahih Muslim no. 227]

๐Ÿฟ Itu jawaban simple. Tapi, tentu yang dibutuhkan oleh Mbak Mila tidak hanya jawaban, tapi motivasi dan pendampingan. Kebetulan kami tim Quantum Fiqih belum ada yang hafizh Al-Quran. Saya pribadi baru hapal 4 juz, itupun sering lepas, di tengah kesibukan menunaikan kewajiban ini dan itu.

๐Ÿ• Tidak perlu rasanya di sini kami ungkap teknik atau metode menghapal Al-Quran, sebab terlalu panjang dan sudah banyak para pakar hafizh yang mengupasnya. Sudah terlalu bejibun buku tentang tahfizh. 

๐Ÿ› Sebenarnya dulu sewaktu di bangku Madrasah Aliyah saya pernah menulis di majalah sekolah saya belasan tips menghapal Al-Quran karena keluhan banyak teman susah menghapal juz amma yang diwajibkan pihak sekolah. Di buku Berguru Kepada Jibril Jilid 2 Nomor 107, kami ulas ‘Mahkota Tahfizh Hanya Dari Anak Kandung?’

๐ŸŒ Menghapal Al Quran adalah proyek mulia, cita-cita tinggi, dan habit (kebiasaan) yang istimewa. Menghapal Al Quran memang berat dan butuh waktu. Namun di situlah ladang tsawab/pahala kita.

⏰ Lebih dari itu, memang, kata Nabi, hapalan Al Quran itu diciptakan Allah mudah hilang, sebagaimana mudah lepasnya unta yang ditambatkan. Itu sudah taqdir Allah. Kita tidak bisa menepisnya.

๐Ÿ“œ Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,
ุฅู†ู…ุง ู…َุซَู„ُ ุตุงุญุจِ ุงู„ู‚ุฑุขู†ِ ูƒู…ุซู„ِ ุงู„ุฅุจู„ِ ุงู„ู…ุนَู‚َّู„َุฉِ . ุฅู† ุนุงู‡ุฏ ุนู„ูŠู‡ุง ุฃู…ุณูƒَู‡ุง . ูˆุฅู† ุฃุทู„ู‚ู‡ุง ุฐู‡ุจَุช
“Perumpamaan penghapal Al Qur’an itu seperti unta yang diikat. Jika ia diikat, maka ia akan menetap. Namun jika ikatannya dilepaskan, maka ia akan pergi” [Shahih Muslim 789]

๐Ÿ“œ Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain,
ุชَุนَุงู‡َุฏُูˆุง ู‡َุฐَุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูَูˆَู„َّุฐِูŠ ู†َูْุณِ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ุฅِู†َّู‡ُ  َู„ุฃَุดَุฏُّ ุชَูَู„ُّุชًุง ู…ِู†َ ุงู„ุฅِุจِู„ِ ูِูŠ ุนُู‚ُู„ِู‡َ
“Jagalah Al-Quran ini, demi zat yang jiwaku berada dalam tangan-Nya. Sesungguhnya dia lebih gampang terlepas daripada unta yang diikat.” [Shahih Al-Bukhari dan Muslim]

๐ŸŽ Kalau menghapal Al Quran 30 juz cukup 1 bulan, kurang nikmat, kurang banyak pahalanya. Jadi tugas kita HANYA menghapal, menghapal dan menghapal. Soal nanti kita wafat dengan membawa hapalan berapa juz, itu soal belakang. Yang wajib adalah berusaha. 

๐Ÿ“š Imam Al ‘Iraqi menjelaskan, “Nabi mengibaratkan bahwa mempelajari Al Qur’an itu secara terus-menerus dan membacanya terus-menerus dengan ikatan yang mencegah unta kabur. Maka selama Al Qur’an masih diterus dilakukan, maka hafalannya akan terus ada. Dalam hadits ini ada dorongan untuk mengikat Al Qur’an dengan terus membacanya dan mempelajarinya serta ancaman dari melalaikannya hingga lupa serta dari lalai dengan tidak membacanya” [Tharh At Tatsrib, 3/101-102]

๐Ÿ“ป Menghapal banyak caranya. Bisa dengan berkali2 mengulang2, di segala kesempatan, saat mau tidur, saat liburan, saat traveling, saat jam istirahat sekolah, saat di mall, saat di restoran dan lain sebagainya. 

๐Ÿ“บ Bisa juga dengan menirukan gaya bacaan (nagham) orang yang kita sukai. Bisa juga dengan ikut pesantren tahfizh atau one day one juz atau tahfizh online dan lain sebagainya.

๐Ÿคฒ Jangan lupa, doanya yang buaaaanyak, utamanya pas sujud… Sebab yang bisa membuat kita hapal adalah Allah, bukan kita, bukan pula metode tahfizh paling canggih macam apapun. Juga saling mendoakan orang lain biar gampang hapalan… Saling berbagi pengalaman dan teknik menghapal dengan sesama pejuang tahfizh.

๐Ÿฅฏ Yang pasti, semakin sering kita maksiat, semakin gampang hapalan quran kita hilang, tanpa sadar. Sebisa mungkin jauhi dan lupakan musik. Begitu musik masuk ke otak, hapalan Al-Quran dari otak akan terdepak. 

๐Ÿ“’ Ibnu Hajar rahimahullah menerangkan,
ูˆุฃุฎุฑุฌ ุฃุจูˆ ุนุจูŠุฏ ู…ู† ุทุฑูŠู‚ ุงู„ุถุญุงูƒ ุจู† ู…ุฒุงุญู… ู…ูˆู‚ูˆูุงً ู‚ุงู„ : ” ู…ุง ู…ِู† ุฃุญุฏ ุชุนู„ู… ุงู„ู‚ุฑุขู† ุซู… ู†ุณูŠู‡ ุฅู„ุง ุจุฐู†ุจ ุฃุญุฏุซู‡ ؛ ู„ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ูŠู‚ูˆู„ : ( ูˆู…ุง ุฃุตุงุจูƒู… ู…ู† ู…ุตูŠุจุฉ ูุจู…ุง ูƒุณุจุช ุฃูŠุฏูŠูƒู… ) ، ูˆู†ุณูŠุงู† ุงู„ู‚ุฑุขู† ู…ู† ุฃุนุธู… ุงู„ู…ุตุงุฆุจ .
Abu Ubaid meriwayatkan riwayat dari jalur Adh-Dhahhak bin Muzahim secara Mauquf (riwayat yang sampai ke sahabat) beliau berkata, “Tidak seorangpun telah mempelajari Al Quran lalu melupakannya, melainkan disebabkan dosa yang dia lakukan. Karena Allah berfirman,
ูˆู…ุง ุฃุตุงุจูƒู… ู…ู† ู…ุตูŠุจุฉ ูุจู…ุง ูƒุณุจุช ุฃูŠุฏูŠูƒู…
“Tidaklah musibah yang kalian alami, melainkam disebabkan dosa yang kalian lakukan.” Melupakan Al Quran termasuk musibah terbesar. [Fath Al Bari 9/86]

๐Ÿ—ƒ Jaga juga kesehatan otak dan mental. Semakin sehat, semakin mudah hapalan terekam dalam memory otak. Beban dan penyakit psikologis sangat mudah merusak memory hapalan kita. 

๐ŸŒ Sekali lagi, tuntutan atas diri kita adalah berusaha menghapal dan menjaga hapalannya. Bila tidak hapal-hapal, kita tidak berdosa. Berdosa adalah manakala kita sengaja melupakan apa yang sudah kita hapal, entah karena bosan, males, jengkel, eneg, dan lain sebagainya.

♻ Jangankan kita, Nabi saja ditaqdirkan Allah pernah lupa dari sebuah ayat. Nabi lho. Apalagi kita. Jadi memang, Allah tidak menghukum kita karena memang yang menciptakan sifat mudah lupa pada diri kita adalah Allah. Kita dihukum jika sengaja melupakan, berpaling, mengabaikan, membuang ayat-ayat Allah.

๐Ÿ“ Dijawab oleh Pak Jibril (Haji Brilly)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐ŸŒ Kunjungi http://quantumfiqih.wordpress.com

๐ŸŒ Kunjungi http://quantumfiqih.wordpress.com

๐ŸŒ Kunjungi http://quantumfiqih.wordpress.com

๐Ÿ“’ Donasi Mushalla #5 yang sudah masuk:
1 - Indriani Surabaya 13/11 Rp 250.000
2 - Leni Lamongan 11/11 Rp 50.000
3 - Ryan Gresik 10/11 Rp 20.000
4 - Iis Lamongan 12/11 Rp 25.000
5 - Hamba Allah Surabaya 16/11 Rp 100.000
6 - Putri Surabaya 17/11 Rp 50.000
7 - Ardi Iriantono Surabaya 23/11 Rp 100.000
8 - Hamba Allah Surabaya 30/11 Rp 100.000
9 - Brilly Sidoarjo 1/12 Rp 350.000,-
10 - Hamba Allah Surabaya 7 /12 Rp 100.000,-
11 - Indie Surabaya 7/12 Rp 50.000,-
12 - Indriani Surabaya 14/12 Rp 100.000
Insyaallah dana yang terkumpul dipergunakan untuk pembelian sajadah dan keramik dinding.

๐Ÿ“ฃ Telah diterima infaq PULSA untuk dakwah ๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌ dari Ibu Liez pada 15 Nop. 2018 senilai Rp 25.000,- dan pada 3 Des. 2018 senilai Rp 50.000,-.

๐ŸŽ™ Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp ๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌  di +62 821-4088-8638 dengan menyebutkan nama dan kota asal.

⚠ Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama KONSULTASI SYARIAH agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat. Karena jika nomor ini tidak disave di daftar kontak di smartphone Anda, maka akan tidak bisa mendapatkan broadcast.

Haid/Menstruasi/Halangan Datang Bulan Setor Hafalan Al-Quran Karena Menjadi Hafizhah | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) | Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.


๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ

๐Ÿ‡ญ​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ฎ​๐Ÿ‡ฉ​ ๐Ÿ‡ธ​๐Ÿ‡ช​๐Ÿ‡น​๐Ÿ‡ด​๐Ÿ‡ท​ ๐Ÿ‡ญ​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ต​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ฑ​๐Ÿ‡ฆ​๐Ÿ‡ณ​

๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ๐Ÿฏ

Pertanyaan
๐Ÿ’ Saya mau bertanya bolehkah bagi perempuan ketika sedang haid menyetorkan hapalan qur`annya kepada gurunya. Lalu apa hukumnya

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Saudari Yunita Anggraini (085246841386) pada 11 Oktober 2017

Jawaban
๐ŸŒน Saya sangat mengapresiasi semangat Mbak Yunita dalam bersikap bakhil terhadap waktu. Mbak Yunita dan mungkin seluruh hafizhah sangat tidak ingin waktunya terbuang sia-sia tanpa diisi dengan menghapal Al-Qur`an ataupun muraja’ah (mengulang-ulang hapalan). Mengingat menjaga hapalan Al-Qur`an sangatlah berat jika tidak dilakukan sesering mungkin. Kalau dalam satu bulan wanita harus mengalami haid hingga 10 hari saja misalnya, berarti kesempatan wanita untuk menjaga hapalan Al-Qur`an hanya 20 hari. Belum lagi kalau ada kegiatan rutin atau kesibukan mendadak. Saya pribadi sangat merasa berat menjaga hapalan saya yang baru sejengkal di tengah kegiatan harian saya.

๐Ÿ”ฌ Pertanyaan Mbak Yunita dan mungkin seluruh hafizhah merefleksikan kesungguhan. Dan ternyata pertanyaan tersebut turun-temurun alias sejak zaman sebelum ada mesin ketik sudah dibahas oleh para ulama. Memang ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai wanita haidh yang membaca Al-Qur'an, baik itu tujuannya menambah hapalan menyetor atau mengulang-ulang atau sekedar membaca. Oleh karena ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, maka kita sebagai umat harus berlapang dada terhadap sesama kita yang memilih pendapat ulama yang berbeda dengan pilihan kita.

๐Ÿ“œ Memang ada hadits yang tegas melarang wanita haidh membaca Al-Qur`an. Dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Tidak boleh orang yang haidh dan orang yang dalam keadaan junub membaca sedikitpun ayat Al-Qur`an.” [Jami’ At-Tirmidzi no. 131; Sunan Al-Baihaqi no. 1375] Namun menurut sebagian ulama hadits, hadits ini tidak kuat. Andaipun dinilai kuat atau shahih, makna hadits tersebut mengandung kemungkinan-kemungkinan lain.

๐Ÿ›ต Berangkat dari hadits ini, kalangan Madzhab Syafi’iyyah menyimpulkan haram mutlak wanita haidh berinteraksi dengan Al-Qur`an, apapun alasannya. Berkata Imam An-Nawawi, “Ada pun junub dan haid, maka keduanya diharamkan membaca Al Quran, sama saja apakah yang dibacanya hanya satu ayat atau lebih sedikit. Dibolehkan bagi keduanya membacanya dalam hati tanpa dilafazhkan.” [At-Tibyan, Hal. 74]

๐Ÿ”Š Beliau juga mengatakan, dibolehkan membaca Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, selama tidak dimaksudkan sebagai Al Quran. Kalangan
Syafi’iyah di Khurasan juga membolehkan membaca doa naik kendaraan: Subhanalladzi sakhara lana hadza .., juga doa: Rabbana atina fid dunya hasanah …, selama tidak dimaksudkan sebagai Al Quran. Imam Al Haramain mengatakan: “Membaca bismillahirrahmanirrahim jika dimaksudkan sebagai bagian dari Al Quran maka itu maksiat, jika tidak bermaksud apa-apa, maka tidak berdosa. “ (Ibid) Ini juga menjadi pendapat Syaikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dan kalangan Hanafiyah. [Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, 1/474. Al-Maktabah Al-Misykah]

๐Ÿ“ฆ Imam An-Nawawi juga mengatakan, “Madzhab kami adalah bahwa haram bagi orang junub dan haid membaca Al Quran sedikit dan banyak, walau sebagian ayat. Ini juga pendapat kebanyakan ulama, demikianlah diceritakan pleh Al-Khaththabi dan selainnya dari banyak manusia. Para sahabat kami juga menceritakan dari ‘Umar bin Al-Khaththab, Ali, Jabir –semoga Allah meridhai mereka-, Al-Hasan, Az-Zuhri, An-Nakha’i, Qatadah, Ahmad, dan Ishaq.” [Al-Majmu’ Syarh Al Muadzdzab, 2/127]

๐Ÿ’Ž Namun ada pendapat madzhab lainnya yang berseberangan. Bahwa jika perempuan yang haidh ketika membaca Al-Quran tujuannya bukan membaca, tetapi misalnya tujuannya adalah untuk mengajar atau membenarkan bacaan yang salah maka dalam kasus seperti ini diperbolehkan. Hal ini sebagaimana orang yang dalam keadaan junub yang masih diperbolehkan membaca Al-Quran selama tidak diniati untuk membaca misalnya untuk tujuan berdoa, yang ada ayat Al-Qur’annya. Begitupula menyetor hapalan Al-Qur`an. Niatnya adalah menjaga hapalan Al-Qur`an, bukan dalam  rangka membaca Al-Qur`an meskipun untuk menjaga hapalan ya jelas harus membaca.

๐ŸŽ™ Syaikh ‘Abdurrahman Ba’alwi dari kalangan Syafi’iyyah, “Dan haram membaca Al-Qur`an bagi semisal orang junub dengan tujuan membacanya walaupun dibarengi dengan tujuan lainnya, dan menurut pendapat yang kuat tidak haram baginya bila memutlakkan tujuannya. Dan juga tidak haram tanpa adanya tujuan membacanya (Al-Qur`an) seperti membenarkan bacaan yang keliru, mengajarkannya, mencari keberkahan dan berdoa”. [Bughyah Al-Mustarsyidin, hal. 52, Beirut: Dar Al-Fikr]

๐ŸŽ Bahkan Madzhab Malikiyyah memperbolehkan perempuan yang haid membaca Al-Quran secara mutlak. Juga bagi perempuan yang mengajar atau diajar (guru-murid) yang dalam kondisi haid boleh juga menyentuh mushaf. Alasannya adalah bahwa orang junub yang pada asalnya dilarang membaca Al-Qur`an itu bisa dengan mudah menghilangkan hal yang bisa membuatnya dilarang untuk menyentuh Al-Quran yaitu hadats besar dengan cara mandi besar. Kondisi tersebut berbeda dengan orang yang sedang haid atau nifas.

๐Ÿ“บ Wazarah Al-Auqaf wa Asy-Syu`un Al-Islamiyyah Kuwait memaparkan, “Kalangan dari Madzhab Malikiyyah berpendapat bahwa orang yang haid boleh baginya membaca Al-Qur`an dalam kondisi masih mengeluarkan darah secara mutlak, baik dalam keadaan junub atau tidak, atau adanya kekhawatiran lupa hapalan Al-Qur’an-nya atau tidak. Adapun setelah haidnya terputus maka ia tidak boleh membacanya sebelum mandi besar, baik dalam keadaan junub atau tidak, kecuali ia khawatir akan lupa hafalannya.” [Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, 8/322, Kuwait: Dar As-Salasil]

๐Ÿ“š Abu Al-Barakat Ahmad bin Muhamad bin Ahmad Ad-Dardiri Al-Maliki menguraikan, “(Kecuali bagi orang yang mengajar atau orang yang belajar meskipun dalam kondisi haid atau junub), artinya haram bagi mukallaf menyentuh mushhaf dan membawanya kecuali dalam kondisi sebagai pengajar atau orang yang belajar maka boleh bagi keduanya menyentuh sebagian atau papan tulis yang bertuliskan ayat-ayat Al-Quran (lauh) dan seluruh mushhaf meskipun keduanya dalam keadaan haid atau nifas kerena ketidakmampuan keduanya untuk menghilangkan (haid atau nifas tersebut) dengan mandi maupun tayammum. Hal ini berbeda dengan orang junub karena kemampuannya untuk menghilangkan penghalang dengan mandi atau tayammum.” [Asy-Syarh Ash-Shaghir ‘ala Aqrab Al-Masalik ila Madzhab Al-Imam Malik, 1/150, Bairut: Dar Al-Ma’arif]

๐ŸšŒ Demikian uraian ringkas perbedaan pendapat para ulama mengenai hukum wanita haidh membaca Al-Qur`an dengan beragam niat, termasuk niat untuk menjaga hapalan Al-Qur`an. 

๐Ÿ‘‘ Sekali lagi, kita tetap berlapang dada dengan orang lain yang memilih pendapat ulama yang tidak kita pilih, dalam masalah ijtihadiyyah, semacam ini. Yang terpenting, kita harus menyadari bahwa ulama yang melarang wanita haidh membaca Al-Qur`an adalah dalam rangka ingin menjaga kesucian Al-Qur`an. 

๐Ÿ‚ Semantara ulama yang membolehkan adalah dalam rangka ingin agar para wanita tidak jauh dari Al-Qur`an. Sama sekali tidak ada maksud menentang hadits qauli (ucapan) yang melarang wanita haidh membaca Al-Qur`an, sebab makna hadits tersebut banyak, di samping itu, ada problem sedikit terkait rawinya dan sanadnya.

๐Ÿ—บ Mbak Yunita dan para pembaca, semoga Allah Al-Hafizh menjadikan kita sebagai hafizh-hafizhah, dan anak keturunan kita semuanya. Amin. Oia, saya minta doanya, doakan saya menjadi pembimbing murah dan haji ya! Doakan juga putra sy segera sehat, sekarang sedang sakit. Ingin tahu jawaban lebih lengkap plus teks Arabnya, baca buku BERGURU KEPADA JIBRIL JILID 2

๐Ÿ“ Dijawab oleh Abinya Abizard H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. bin H. Yulianto
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“ฌ Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via surel ustadzjibril@gmail.com dengan menyebutkan nama dan kota asal. 

๐Ÿ“ฑ Bergabunglah di grup whatsapp Islamia dengan mendaftarkan nama dan kota asal ke whatsapp 085536587822

๐Ÿ’ป Kunjungi quantumfiqih.blogspot.com buat ngaji lebih banyak. 

๐Ÿš› Join bisnis dan pelatihan makanan ringan krupuk kedelai, nugget sayur ikan ๐ŸŒŠ laut, bakso ๐ŸŸ ikan, dan lain-lain di sbycorporation.wordpress.com

๐Ÿ–จ Desain dan cetak majalah, buku, kitab & leaflet klik desainmajalahislami.blogspot.com

๐Ÿ•Œ Ingin berdonasi komputer bekas dan dana tunai untuk kemakmuran mushalla salurkan melalui komunitasmushalla.blogspot.com

๐Ÿ”ฌ Pasang iklan atau cari info sekolah Islam unggulan di islamicboardingschool.wordpress.com

๐Ÿ“ฒ Ikuti channel Telegram @manajemenqalbu

Haram Bismillah Awal Surah At-Taubah | Konsultasi Syariah dan Fiqih (KASYAF) | Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.

๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ

๐Ÿ‡ญ‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ท‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ฒ‌ ๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡ฎ‌๐Ÿ‡ธ‌๐Ÿ‡ฒ‌๐Ÿ‡ฎ‌๐Ÿ‡ฑ‌๐Ÿ‡ฑ‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ญ‌ 
๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ผ‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ฑ‌ ๐Ÿ‡ธ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ท‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ญ‌ 
๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡น‌ ๐Ÿ‡น‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡ฆ‌๐Ÿ‡ญ‌

๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ๐Ÿ“œ

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/9/III/19/QUFI
Topik: 1⃣ Konsultasi Syariah
Rubrik: quantumfiqihibadah

๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌

Konsultasi Syariah 298 - Haram Bismillah Awal Surah At Taubah

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Pertanyaan
Assalamualaikum... 
๐Ÿงฉ Sy pernah dengar ulasan salah satu penceramah ustadz yg katakan ada org baca alquran tp dosa yaitu org yg baca surah At'taubah dgn baca bismallah... Krn surah at'taubah tdk ada kalimat bismillah... Apa betul ustadz apa dalilnya?

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Bapak Mahroem pada 11 Maret 2019

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jawaban
Wa'alaikumussalam
๐ŸŒ Intinya, itu adalah sunnah 'Utsman bin 'Affan, jadi kewajiban kita hanya mengikuti sunnah beliau. Dan memang mutawatir dari Nabi, sehingga termasuk Sunnah Nabi. Bukan rekayasa manusia. Kalaupun disebut sebagai hasil ijtihad boleh saja namun dijamin bukan bid'ah karena berdasarkan perintah Nabi yang diriwayatkan oleh ‘Utsman dan mutawatir pula.

๐Ÿต Terbukti pula tidak ada satu pun ahli qurra’ sab'ah (qira'at tujuh) maupun qurra' asyrah (qira’at sepuluh) yang meriwayatkan membaca basmalah di awal surat at-Taubah. Artinya, mereka sepakat meninggalkan membaca basmalah di awal surat At-Taubah.

๐Ÿ‰ Sebenarnya pertanyaan ini klasik banget karena sudah menjadi pertanyaan yang masyhur di kalangan para shahabat Nabi semenjak ‘Utsman menginisiasi proyek pengumpulan dan pembukuan Al-Quran. Dan jawabanya sudah final, tidak berubah lagi, yaitu bahwa kenihilan bismillah pada awal surah At-Taubah adalah karena begitulah yang diajarkan Nabi.

๐Ÿ“’ Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menanyakan hal ini kepada Utsman radhiyallahu ‘anhu,
ู…َุง ุญَู…َู„َูƒُู…ْ ุฃَู†ْ ุนَู…َุฏْุชُู…ْ ุฅِู„َู‰ ุงู„ุฃَู†ْูَุงู„ِ ูˆَู‡ِู‰َ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َุซَุงู†ِู‰ ูˆَุฅِู„َู‰ ุจَุฑَุงุกَุฉَ ูˆَู‡ِู‰َ ู…ِู†َ ุงู„ْู…ِุฆِูŠู†َ ูَู‚َุฑَู†ْุชُู…ْ ุจَูŠْู†َู‡ُู…َุง ูˆَู„َู…ْ ุชَูƒْุชُุจُูˆุง ุจَูŠْู†َู‡ُู…َุง ุณَุทْุฑَ ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ ูˆَูˆَุถَุนْุชُู…ُูˆู‡ُู…َุง ูِู‰ ุงู„ุณَّุจْุนِ ุงู„ุทُّูˆَู„ِ ู…َุง ุญَู…َู„َูƒُู…ْ ุนَู„َู‰ ุฐَู„ِูƒَ
Apa yang menyebabkan anda memposisikan surat al-Anfal disambung dengan surat at-Taubah, sementara anda tidak menuliskan kalimat basmalah diantara keduanya. Dan anda letakkan di 7 deret surat yang panjang. Apa alasan anda? Jawab Utsman,
ูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู…ِู…َّุง ูŠَุฃْุชِู‰ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ุฒَّู…َุงู†ُ ูˆَู‡ُูˆَ ุชَู†ْุฒِู„ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ุณُّูˆَุฑُ ุฐَูˆَุงุชُ ุงู„ْุนَุฏَุฏِ ูَูƒَุงู†َ ุฅِุฐَุง ู†َุฒَู„َ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ุดَّู‰ْุกُ ุฏَุนَุง ุจَุนْุถَ ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠَูƒْุชُุจُ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ ุถَุนُูˆุง ู‡َุคُู„ุงَุกِ ุงู„ุขูŠَุงุชِ ูِู‰ ุงู„ุณُّูˆุฑَุฉِ ุงู„َّุชِู‰ ูŠُุฐْูƒَุฑُ ูِูŠู‡َุง ูƒَุฐَุง ูˆَูƒَุฐَุง ูˆَุฅِุฐَุง ู†َุฒَู„َุชْ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ุขูŠَุฉُ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ ุถَุนُูˆุง ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุขูŠَุฉَ ูِู‰ ุงู„ุณُّูˆุฑَุฉِ ุงู„َّุชِู‰ ูŠُุฐْูƒَุฑُ ูِูŠู‡َุง ูƒَุฐَุง ูˆَูƒَุฐَุง
Selama masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan wahyu, turun surat-surat yang ayatnya banyak. Ketika turun kepada beliau sebagian ayat, maka beliau akan memanggil sahabat pencatat Al-Quran, lalu beliau perintahkan, “Letakkan ayat-ayat ini di surat ini.” Ketika turun ayat lain lagi, beliau perintahkan,  “Letakkan ayat ini di surat ini.” Utsman melanjutkan,
ูˆَูƒَุงู†َุชِ ุงู„ุฃَู†ْูَุงู„ُ ู…ِู†ْ ุฃَูˆَุงุฆِู„ِ ู…َุง ุฃُู†ْุฒِู„َุชْ ุจِุงู„ْู…َุฏِูŠู†َุฉِ ูˆَูƒَุงู†َุชْ ุจَุฑَุงุกَุฉُ ู…ِู†ْ ุขุฎِุฑِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ูˆَูƒَุงู†َุชْ ู‚ِุตَّุชُู‡َุง ุดَุจِูŠู‡َุฉً ุจِู‚ِุตَّุชِู‡َุง ูَุธَู†َู†ْุชُ ุฃَู†َّู‡َุง ู…ِู†ْู‡َุง ูَู‚ُุจِุถَ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูˆَู„َู…ْ ูŠُุจَูŠِّู†ْ ู„َู†َุง ุฃَู†َّู‡َุง ู…ِู†ْู‡َุง
Sementara surat Al-Anfal termasuk surat yang pertama turun di Madinah. Sedangkan surat At-Taubah, turun di akhir masa. Padahal isi At-Taubah mirip dengan surat Al-Anfal. Sehingga kami (para sahabat) menduga bahwa At-Taubah adalah bagian dari Al-Anfal. Hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, beliau tidak menjelaskan kepada kami, bahwa At-Taubah itu bagian dari Al-Anfal.
Lalu Utsman menegaskan,
ูَู…ِู†ْ ุฃَุฌْู„ِ ุฐَู„ِูƒَ ู‚َุฑَู†ْุชُ ุจَูŠْู†َู‡ُู…َุง ูˆَู„َู…ْ ุฃَูƒْุชُุจْ ุจَูŠْู†َู‡ُู…َุง ุณَุทْุฑَ ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ ูَูˆَุถَุนْุชُู‡َุง ูِู‰ ุงู„ุณَّุจْุนِ ุงู„ุทُّูˆَู„ِ
Karena alasan ini, saya urutkan al-Taubah setelah al-Anfal, dan tidak kami beri pemisah dengan tulisan bismillahirrahmanirrahim, dan aku posisikan di tujuh surat yang panjang. [Musnad Ahmad no. 407; Jami’ At-Turmudzi no. 3366; Sunan Abu Dawud no. 786]

๐Ÿ’Ž Ternyata tidak hanya itu penyebabnya, ada penyebab lain, seperti diriwayatkan oleh ‘Ali bin Abi Thalib, bahwa Nabi yang mengajarkan, awal surah At Taubah adalah tanpa bismillah.

๐Ÿ“’ Ibnu ‘Abbas pula yang mengonfirmasi mengenai fenomena ini, selain kepada ‘Utsman juga kepada ‘Ali. Abbas pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,
ู„ِู€ู…َ ู„َู…ْ ุชَูƒْุชُุจْ ูِูŠ ุจَุฑَุงุกَุฉ ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู… 
Mengapa anda tidak menulis bismillahirrahmanirrahim di awal surat at-Taubah? Jawab Ali bin Abi Thalib,
ู„ِุฃَู†َّ ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู… ุฃَู…َุงู†ٌ ، ูˆَุจَุฑَุงุกَุฉ ู†َุฒَู„َุช ุจِุงู„ุณَّูŠْูِ ، ู„َูŠْุณَ ูِูŠู‡َุง ุฃَู…َุงู†ٌ
Karena bismillahirrahmanirrahim isinya damai, sementara surat at-Taubah turun dengan membawa syariat perang, di sana tidak ada damai. [Al-Mustadrak li Al-Hakim no. 3273]

๐Ÿ”ซ Rupanya, dalam tradisi Arab Musyrikin Jahiliyah dahulu, jika mereka hendak memutuskan sebuah perjanjian/kesepakatan maka mereka mengirimkan surat pemutusan tanpa mencantumkan kalimat basmalah. Pun demikian, ketika umat Islam memutuskan perjanjian dengan orang-orang musyrik, Nabi mengutus  Ali untuk membacakan At-Taubah di hadapan orang-orang kafir harbi tanpa diawali dengan bacaan basmalah, sesuai adat mereka.

๐Ÿฅ Derivat dari persoalan ini, berarti haram atau makruh atau jaiz/mubah membaca basmalah ketika mengawali ayat pertama surat At-Taubah? Praktis, terjadi kontroversi kesimpulan hukum di kalangan para ahli fiqih.  

๐ŸŠ Pertama, haram membaca basmalah di awal surat Al-Bara'ah atau At-Taubah, dan makruh membaca basmalah di tengah-tengah surat. Kedua, makruh membaca basmalah di awal surat At-Taubah dan sunnah membaca basmalah di tengah-tengah surat, sebagaimana membaca basmalah di tengah-tengah surat selain At-Taubah.

๐Ÿ“ฟ Kita dipersilakan mengikuti (taqlid) kepada kesimpulan para ulama yang menurut kita paling mantab, paling sreg, paling marem, paling shahih. Dan begitulah sikap kita sebagai orang ‘awwam dalam permasalahan-permasalahan yang kontroversial (khilafiyah) dalam diskursus fiqih. Dan intinya, kita harus terus belajar fiqih agar lebih paham dan yakin.

๐Ÿ“ Dijawab oleh H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. 
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“’ ๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ melalui Yayasan Shadaqah Jariyah Quantum Fiqih Ar-Rasyidiyyah (YADARIQUFIYA) membutuhkan bantuan dana infaq untuk keperluan kegiatan program pendidikan, sosial dan dakwah, dan untuk operasional Yayasan.

๐Ÿšง Insyaallah, bulan Maret 2019/Rajab 1440 ini, YADARIQUFIYA akan mulai menjalankan program IKOMAT (Infaq Konsumsi Jum'at), AGUNG (Amal Guru Ngaji); SEMA (Shadaqah Energi Masjid); KAYA (Kafalah Yatim); SIM (Simpati Muallaf); dan MATANG (Majelis Taklim Ngopi). Alhamdulillah sudah terkumpul dana dari para donatur, diantaranya Ibu Indriani dari Jember dan Ibu Sumiarsih dari Lamongan dan beberapa donatur lain.

๐ŸŽ™ Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp ๐Ÿ‡ง‌๐Ÿ‡จ‌๐Ÿ‡ถ‌๐Ÿ‡บ‌๐Ÿ‡ซ‌๐Ÿ‡ฎ‌  di +62 821-4088-8638 dengan menyebutkan nama dan kota asal, awali dengan salam.

⚠ Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama KONSULTASI SYARIAH agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat. Karena jika nomor ini tidak disave di daftar kontak di smartphone Anda, maka akan tidak bisa mendapatkan broadcast.