Allah Azza wa Jalla memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk mentadabburi ayat-ayat-Nya,
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya orang-orang yang mempunyai fikiran mendapat pelajaran. [Shâd/38:29]
Ibnu Jarîr Ath-Thabari menyatakan, “Allah Azza wa Jalla berkata kepada Nabi-Nya (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam), ‘Al-Qur’ân ini ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, wahai Muhammad, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya, agar mereka memperhatikan hujjah-hujjah Allah Azza wa Jalla serta syari’at-syari’at yang ditetapkan di dalamnya, kemudian mereka mendapat pelajaran dan mengamalkannya’”. [Tafsîr Ath-Thabari, 21/190]
Dr. Khalid Al-Lahim dalam Mafatih Tadabbur Al-Qur`an menyebutkan tujuh indikasi benarnya tadabbur Al-Qur`an yang dilakukan oleh seseorang: (1) Menyatunya hati dan pikiran ketika membaca Al-Qur`an. Hal ini dibuktikan dengan berhenti pada setiap ayat karena ketakjuban dan pengagungan; (2) Menangis karena takut kepada Allah; (3) Bertambahnya kekhusyu’an; (4) Bertambahnya iman. Bisa diketahui lewat pengulangan ayat-ayat secara spontan; (5) Merasa bahagia dan gembira; (6) Gemetar karena takut kepada Allah kemudian diikuti dengan harapan dan ketenangan; (7) Bersujud sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.
Dengan demikian, cahaya Al-Qur`an akan menerangi sanubari dan kehidupan fana kita ini apabila kita menjadikan Al-Qur`an ada di depan kita, bukan di belakang kita. Nurani akan tercerahkan dan hidup kita akan benderang dengan cahaya Al-Qur`an tatkala kita benar-benar mentadabburi Al-Qur`an, memahami maksud dan maknanya, mengerti tujuan dan isinya, mengetahui tuntunan dan tuntutannya. Semoga, Allah Nurus-Samawati wal-Ardh menerangi qalbu kita dengan cahaya Al-Qur`an yang suci dan abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar