Ya Ayyuhan Netizen, Ma'asyirol-Viewers was-Subscribers. Nama Zaid bin Tsabit terlampau viral sebagai penulis wahyu atas amanah dari Sayyidina Rasulillah. Demikian kata Ibnu Hajar dalam Fat-h Al-Bari. Meski sebenarnya ada banyak tokoh yang juga terlibat dalam jabatan tulis-menulis. Totalnya, ada yang menghitung, 46 orang.
.
Seperti dicatat oleh Prof. Dr. Mushthafa Al-A’zhami, ada tiga tingkatan: tingkatan paling sibuk, di situ ada Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab, Ali, Utsman, dll; tingkatan kedua, agak tidak terlalu intensif, seperti Abu Bakar, Umar; tingkatan ketiga ada Al-'Abbas, dll.
.
عَنْ عُثْمَان بْن عَفَّانَ قَالَ ” كَانَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا يَأْتِي عَلَيْهِ الزَّمَان يَنْزِل عَلَيْهِ مِنْ السُّوَر ذَوَات الْعَدَد ، فَكَانَ إِذَا نَزَلَ عَلَيْهِ الشَّيْء يَدْعُو بَعْض مَنْ يَكْتُب عِنْده فَيَقُول : ضَعُوا هَذَا فِي السُّورَة الَّتِي يُذْكَر فِيهَا كَذَا “
Dari Utsman bin Affan berkata, dahulu Rasulullah jika datang waktu ketika wahyu diturunkan dari beberapa surat yang memiliki banyak ayat. Saat ayat-ayat itu diturunkan kepada Nabi, beliau akan memanggil beberapa sekretaris untuk menuliskannya di sampingnya, beliau lalu berkata, “Letakkanlah ini di surat yang menyebutkan tentang hal ini di dalamnya seperti itu.” [Sunan An Nasai & Sunan Abu Dawud]
.
Dulu, sederhana, tidak perlu desain, bahkan Al Quran ditulis tanpa harakat, bahkan tanpa titik pada huruf kha', jim, ba', ta', tsa', dll. Terbayang, gimana?
.
Sekarang mesti pakai software, lima software bahkan. Komputernya harus yang spek gahar. Beruntung, pada medio kedua tahun 2019 ini saya ditaqdirkan Allâh Al-Qadir menjadi seperti Zaid bin Tsabit, yang didapuk sebagai pengkodifikasi Al Quran. Semoga Allâh mengumpulkan saya di Surga bareng Zaid bin Tsabit dan para pencatat Wahyu dan juga bareng Rasûlullâh.
.
Kata Zaid dengan berat,
فَوَاللَّهِ لَوْ كَلَّفَنِي نَقْلَ جَبَلٍ مِنْ الْجِبَالِ مَا كَانَ بِأَثْقَلَ عَلَيَّ مِمَّا كَلَّفَنِي مِنْ جَمْعِ الْقُرْآنِ
"Demi Allah, sekiranya Abu Bakar menugasiku untuk memindahkan sebuah gunung, itu tidak lebih berat bagiku daripada menugasiku untuk menghimpun Al-Quran."
.
Bukan berarti untuk menghimpun Al Quran harus jadi sekuat Om Deddy Corbuzier. Tapi memang berat lho gaes, mesti teliti. Kata Om Deddy Suis, ini kayak pekerjaan Malaikat. Ga boleh salah. Makanya sudah tiga kali koreksi, Al Quran yang saya kerjakan belum dikasih SK Tashih dari LPMQ.
.
Semoga mushaf Al Quran yang sedang saya desain dan juga buku Kutunggu di Telaga menjadi saksi yang membela saya, bahwa saya cinta kalam Allâh dan sabda Rasulullah sebagaimana dalam mushaf dan buku tersebut.
.
Oh iya, barangkali ada hafizh-hafizhah yang bersedia gabung dengan saya, untuk menjadi korektor mushaf sebelum terbit, saya tunggu colekannya, bisa via kontakk.com/@quantumfiqih.
.
#quran #mushaf #kitabsuci #wahyu #firmanallah
.
Seperti dicatat oleh Prof. Dr. Mushthafa Al-A’zhami, ada tiga tingkatan: tingkatan paling sibuk, di situ ada Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab, Ali, Utsman, dll; tingkatan kedua, agak tidak terlalu intensif, seperti Abu Bakar, Umar; tingkatan ketiga ada Al-'Abbas, dll.
.
عَنْ عُثْمَان بْن عَفَّانَ قَالَ ” كَانَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا يَأْتِي عَلَيْهِ الزَّمَان يَنْزِل عَلَيْهِ مِنْ السُّوَر ذَوَات الْعَدَد ، فَكَانَ إِذَا نَزَلَ عَلَيْهِ الشَّيْء يَدْعُو بَعْض مَنْ يَكْتُب عِنْده فَيَقُول : ضَعُوا هَذَا فِي السُّورَة الَّتِي يُذْكَر فِيهَا كَذَا “
Dari Utsman bin Affan berkata, dahulu Rasulullah jika datang waktu ketika wahyu diturunkan dari beberapa surat yang memiliki banyak ayat. Saat ayat-ayat itu diturunkan kepada Nabi, beliau akan memanggil beberapa sekretaris untuk menuliskannya di sampingnya, beliau lalu berkata, “Letakkanlah ini di surat yang menyebutkan tentang hal ini di dalamnya seperti itu.” [Sunan An Nasai & Sunan Abu Dawud]
.
Dulu, sederhana, tidak perlu desain, bahkan Al Quran ditulis tanpa harakat, bahkan tanpa titik pada huruf kha', jim, ba', ta', tsa', dll. Terbayang, gimana?
.
Sekarang mesti pakai software, lima software bahkan. Komputernya harus yang spek gahar. Beruntung, pada medio kedua tahun 2019 ini saya ditaqdirkan Allâh Al-Qadir menjadi seperti Zaid bin Tsabit, yang didapuk sebagai pengkodifikasi Al Quran. Semoga Allâh mengumpulkan saya di Surga bareng Zaid bin Tsabit dan para pencatat Wahyu dan juga bareng Rasûlullâh.
.
Kata Zaid dengan berat,
فَوَاللَّهِ لَوْ كَلَّفَنِي نَقْلَ جَبَلٍ مِنْ الْجِبَالِ مَا كَانَ بِأَثْقَلَ عَلَيَّ مِمَّا كَلَّفَنِي مِنْ جَمْعِ الْقُرْآنِ
"Demi Allah, sekiranya Abu Bakar menugasiku untuk memindahkan sebuah gunung, itu tidak lebih berat bagiku daripada menugasiku untuk menghimpun Al-Quran."
.
Bukan berarti untuk menghimpun Al Quran harus jadi sekuat Om Deddy Corbuzier. Tapi memang berat lho gaes, mesti teliti. Kata Om Deddy Suis, ini kayak pekerjaan Malaikat. Ga boleh salah. Makanya sudah tiga kali koreksi, Al Quran yang saya kerjakan belum dikasih SK Tashih dari LPMQ.
.
Semoga mushaf Al Quran yang sedang saya desain dan juga buku Kutunggu di Telaga menjadi saksi yang membela saya, bahwa saya cinta kalam Allâh dan sabda Rasulullah sebagaimana dalam mushaf dan buku tersebut.
.
Oh iya, barangkali ada hafizh-hafizhah yang bersedia gabung dengan saya, untuk menjadi korektor mushaf sebelum terbit, saya tunggu colekannya, bisa via kontakk.com/@quantumfiqih.
.
#quran #mushaf #kitabsuci #wahyu #firmanallah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar