Jumat, 15 Oktober 2021

Gawat! Kita Harus Punya Kendaraan Melintas Shirath | Konsultasi Syari'ah & Fiqih (KASYAF) | Bahtsul Masail Taujih Tarjih Fatwa Khutbah

Konsultasi Syari'ah & Fiqih (KASYAF) No. 
*415 - Gawat! Kita Harus Punya Kendaraan Melintas Shirath*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
🕰️ Benarkah amal kita di dunia menjadi kendaraan kita untuk melewati shirath yang berada di atas jurang Neraka?

📝 Ditanyakan oleh Bapak *Eko Setiawan* (0822-8763-3259) dari Riau pada _22 Agustus 2021_ via WhatsApp dengan editing

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
🚧 Gambaran tentang jembatan Ash-Shirath dan orang-orang yang melintas di atasnya dapat disimak secara seksama dalam riwayat dari Ibnu Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan,
يُوضَعُ الصِّرَاطُ عَلَى سَوَاءِ جَهَنَّمَ مِثْلَ حَدِّ السَّيْفِ الْمُرْهِفِ مَدْحَضَةٌ مَزَلَّةٌ عَلَيْهِ كَلَالِيبُ مِنْ نَارٍ يَخْتَطِفُ بِهَا فَمُمْسِكٌ يَهْوِي فِيهَا وَمَصْرُوعٌ؛ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمُرُّ كَالْبَرْقِ فَلَا يَنْشَبُ ذَلِكَ أَنْ يَنْجُوَ ثُمَّ كَالرِّيحِ فَلَا يَنْشَبُ ذَلِكَ أَنْ يَنْجُوَ ثُمَّ كَجَرْيِ الْفَرَسِ ثُمَّ كَسَعْيِ الرَّجُلِ ثُمَّ كَرَمَلِ الرَّجُلِ ثُمَّ كَمَشْيِ الرَّجُلِ، ثُمَّ يَكُونُ آخِرُهُمْ إنْسَانًا رَجُلٌ قَدْ لَوَّحَتْهُ النَّارُ وَلَقِيَ فِيهَا شَرًّا ثُمَّ يُدْخِلُهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ وَرَحْمَتِهِ   
_“Jembatan Ash-Shirath dipasangkan di tengah-tengah Jahannam seperti pedang tipis yang sangat tajam. Ia sebuah jembatan yang licin dan menggelincirkan. Di atasnya penuh besi-besi pengait dari api yang siap menyambar, mengait, dan menghempaskan ke Neraka. Di antara mereka ada orang yang melintas secepat petir. Dia berhasil selamat dan tak melekat (bergelantung) pada jembatan. Ada pula yang melintas secepat angin. Dia berhasil selamat dan tak melekat di atasnya. Ada pula yang melintas secepat kuda. Ada pula yang melintas seperti orang berlari. Ada pula yang melintas seperti orang berjalan cepat. Ada pula yang berjalan seperti orang berjalan normal. Dan manusia yang terakhir melintas adalah seorang laki-laki yang telah hangus terbakar api dan menghadapi kesulitan di atasnya, kemudian *dimasukkan Allah ke dalam Surga berkat karunia, kemuliaan, dan rahmat-Nya*.”_ *[Al-Mu’jam Al-Kabir li Ath-Thabrani]*

🧶 Para tetua kita dulu sering mengajarkan, hewan qurban kita adalah tunggangan kita ketika melintasi shirath. Akhirnya ajaran tersebut menjadi ‘aqidah (keyakinan). Lantas oleh para content creator dikembangkan, “Segala amal akan mewujud menjadi kendaraan kita untuk meniti shirath.” Sampai-sampai ada youtuber yang memvisualisasikan bahwa amal baik membangun masjid akan berubah jadi kapal untuk melintasi shirath. Padahal ajaran tetua kita dulu itu lebih tepatnya bahasa kiasan, tapi oleh para influencer ditelan mentah-mentah lalu dijabarkan sesuai imajinasinya. Meskipun, memang ada nash-nash hadits yang agak-agak membenarkan, sekali lagi, agak, mungkin hanya 10 % pembenarannya.

📒 Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani membawakan hadits yang dipastikan tidak valid dari Nabi,
عظموا ضحاياكم فإنها على الصراط مطاياكم 
“Pilihlah yang besar hewan-hewan kurban kalian, karena sesungguhnya itu adalah tunggangan-tunggangan kalian nanti di atas shirath.” *[At-Talkhish Al-Habir no. 2364]* “Maknanya, Sesungguhnya hewan qurban itu akan menjadi tunggangan-tunggangan bagi orang yang berkurban, ada juga yang mengatakan, “Sesungguhnya itu akan memudahkan dalam melintas di atas jembatan shirath.”

📜 ‘Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan, Nabi bersabda,
يرد الناس كلهم النار ثم يصدرون منها بأعمالهم فأولهم كلمع البرق, ثم كمر الريح, ثم كحضر الفرس, ثم كالراكب, ثم كشد الرجال، ثم كمشيهم
_“Seluruh manusia mendatangi Neraka kemudian *mereka melintasinya dengan amal-amal mereka*, yang paling cepat adalah seperti kilatan petir, kemudian seperti hembusan angin, kemudian seperti larinya kuda, kemudian seperti penunggang (unta), kemudian seperti orang berlari, kemudian seperti orang berjalan biasa.”_ *[Al-Mustadrak li Al-Hakim 2/407]*

📜 Hadits ini lebih dikuatkan lagi statusnya oleh hadits, 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ، فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيِ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا، فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ ” قَالَ: قُلْتُ: بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي أَيُّ شَيْءٍ كَمَرِّ الْبَرْقِ؟ قَالَ: ” أَلَمْ تَرَوْا إِلَى الْبَرْقِ كَيْفَ يَمُرُّ وَيَرْجِعُ فِي طَرْفَةِ عَيْنٍ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ، ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ، وَشَدِّ الرِّجَالِ، تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ: رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ، حَتَّى تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ، حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا “، قَالَ: «وَفِي حَافَتَيِ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنِ اُمِرَتْ بِهِ، فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ، وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ»
_“Lalu diutuslah amanah dan rahim (tali persaudaraan), keduanya berdiri di samping kiri dan kanan shirath tersebut. Orang yang pertama melewatinya seperti kilat.“ Aku bertanya, “Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab , “Tidakkah kalian pernah melihat kilat, bagaimanakah kilat lewat (datang) dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung, dan seperti kuda yang berlari kencang. *Mereka melintas sesuai dengan amal perbuatan mereka.* Ketika itu, Nabi kalian berdiri di atas shirath sambil berkata, “Ya Allah, selamatkanlah! Selamatkanlah! Sampai (giliran) para hamba yang lemah amalnya, sehingga datanglah orang tersebut lalu dia tidak bisa melewatinya kecuali dengan merangkak.” Beliau bersabda (lagi), “Di kedua sisi shirath terdapat besi pengait yang bergantungan untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam Neraka.“_ *[Shahih Muslim no. 195]*

🍟 Hadits-hadits inilah yang berhasil saya telusuri, yang mungkin ditelan mentah-mentah lalu divisualisasikan, diimajinasikan, diwujudkan bahwa amal manusia akan menjelma jadi kendaraan yang beraneka ragam yang berbentuk tertentu untuk melintasi shirath. Maklumlah, content creator mau tidak mau apa saja dilakukan, demi viewers, demi subscriber, sampai-sampai kejadian-kejadian Akhirat juga dibikin. Sebaiknya dihindari! Tapi bagaimana lagi, nyatanya dari visualisasi itu kadang orang-orang bejat jadi taubat, orang-orang yang jauh dari agama jadi mendekat. Seharusnya diimbangi dengan deskripsi atau caption di bawah video visualisasi tersebut dengan penjelasan yang detil, minimal penjelasan saya ini dicopas di situ, agar jangan sampai jadi ‘aqidah yang salah bahwa amal-amal akan mewujud secara fisik jadi kendaraan melintas shirath.

⛺ Poin terpenting untuk diingat, sebagaimana teks hadits Nabi di atas, bahwa memang kecepatan manusia melintas shirath sesuai dengan amal ketika di dunia. Siapa yang buruk amalnya akan tertatih-tatih bahkan terpeleset masuk ke jurang Neraka dan berada di dalamnya merasakan adzab sesuai amalnya. Siapa yang baik amalnya akan cepat sesuai nilai amal baiknya, semakin banyak dan besar amal baiknya selama di dunia maka akan amat sangat cepat melintasi shirath bahkan sama sekali tidak merasakan panasnya Neraka.

🏵️ Lebih dari itu, apapun informasi tentang Akhirat harus kita crosscheck dengan teliti dengan bimbingan para ulama dan teks-teks referensi primer (Al-Qur`an dan As-Sunnah yang diajarkan secara turun-temurun), bukan bimbingan content creator maupun influencer.

📝 Dijawab oleh Mas *Jibril* (Haji Brilly) 
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📺 🇧 🇨 🇶 🇺 🇫 🇮  (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan *nama dan kota domisili*. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.

📺 Telah diterima donasi dari: (1) Mas *Dwi Y. F.* dari Probolinggo sebesar Rp 350.000,-; (2) Anda berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar